National Media Nusantara
Pemkot Samarinda

RSUD I A Moeis Terima Alat Laparoskopi, DPPKB Harap Tingkatkan Layanan MOW

RSUD I A Moeis Terima Alat Laparoskopi, DPPKB Harap Tingkatkan Layanan MOW

Samarinda, Natmed.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyerahkan alat kesehatan laparoskopi kepada Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel Moeis (RSUD I A Moeis) Samarinda.

Alat khusus itu berbentuk tabung tipis yang dilengkapi dengan kamera dan lampu. Alat ini digunakan untuk melihat kondisi rongga perut dan panggul. Salah satu kegunaannya, yakni untuk membantu proses operasi srerilisasi bagi wanita atau KB steril.

Kepala DPPKB Kota Samarinda I Gusti Ayu Sulistiani menyebutkan alat laparoskopi senilai Rp1,2 miliar ini didapatkan melalui anggaran BKKBN Pusat. RSUD IA Moeis telah memiliki satu unit alat laparoskopi. Namun akibat termakan usia selama 12 tahun, kualitas alat tersebut kian menurun.

Untuk memenuhi kebutuhan atas penggunaan alat laparoskopi dalam pelayanan obstetri dan ginekologi di RSUD I A Moeis, DPPKB Kota Samarinda sejak tahun 2022 mengusulkan alat laparoskopi kepada BKKBN Kaltim. Pengadaan alat kesehatan itu akhirnya terealisasi.

Pengadaan alat laparoskopi ini merupakan salah satu program prioritas DPPKB Samarinda. Tujuannya, meningkatkan derajat kesehatan di masyarakat di kota tersebut.

“Pengadaan ini jadi salah satu program prioritas peningkatan derajat kesehatan di masyarakat. Pengadaan ini sumber dananya dari anggaran BKKBN Pusat” jelasnya di Ballroom Lantai II Swiss-Belhotel Borneo Samarinda, Jumat (1/12/2023).

“Proses ini dari tahun 2022 sudah kasih usulan karena Moeis ada alat tapi sudah lama, alatnya sudah redup sekitar 12 tahun beroperasi sehingga perlu alat baru,” sambung I Gusti Ayu.

Ia mengungkapkan bahwa telah terdapat 30 perempuan yang memiliki minat tinggi untuk menggunakan kontrasepsi steril atau Metode Operasi Wanita (MOW) ini. Namun, terdapat kendala akreditasi RSUD I A Moeis dan kurangnya kualitas alat sebelumnya. Akibatnya, belum dapat terlaksana sterilisasi tahun ini.

“Minat oleh ibu-ibu untuk metode MOW ini meningkat di Samarinda. Ada 30 ibu yang ingin disterilkan tapi terhambat, kemarin ada akreditasi jadi baru bisa tahun depan ibu ini bisa sterilisasi,” ungkapnya.

Dengan adanya alat laparoskopi di RSUD I A Moeis ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sebagaimana fungsinya serta dapat merealisasikan MOW bagi para partisipan di tahun 2024.

“Harapannya semoga digunakan dengan baik, dimanfaatkan dengan baik, terutama bisa merealisasikan MOW di Samarinda,” harapnya.

Hadir dalam kegiatan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda Hero Mardanus Satyawan, Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Sunarto, dan jajaran BKKBN Kaltim, serta kader dari seluruh kecamatan se-Samarinda.

Related posts

Andi Harun Ajak Masyarakat Bersatu Hentikan Covid-19

Phandu

Doctor On Call 119, Jadi Program Kemanusiaan Pemkot Samarinda

Arifanza

RPJPD 2025-2045 Disahkan, Samarinda Menuju Kota Peradaban Berbasis Perdagangan dan Jasa

Aminah