Pasuruan, Natmed.id – Pemerintah Kota Pasuruan berhasil masuk dalam daftar Top 90 Finalis Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur, Kamis 27 November 2025. Pada tahap presentasi dan wawancara yang digelar Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Jatim, Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo memaparkan dua inovasi unggulan daerah yang lolos seleksi, yakni Risalah Hati dan Pentas Gemilang.

Mas Adi menyampaikan bahwa Kota Pasuruan berkomitmen mendorong pelayanan publik yang lebih cepat, akurat, dan mudah diakses. “Kami membawa dua inovasi yang lahir dari kebutuhan masyarakat dan dikembangkan oleh perangkat daerah bersama para inovator,” ujarnya membuka presentasi.
Pada sesi pertama, Mas Adi memaparkan Risalah Hati (Riwayat Hasil Laboratorium Kesehatan, Akurat, Tepat, dan Terintegrasi), inovasi yang dikembangkan Puskesmas Kebonagung sebagai sistem digital penyampaian hasil laboratorium. Ia menjelaskan bahwa terobosan ini dibuat untuk memangkas waktu tunggu pelayanan yang selama ini menjadi keluhan pasien.
“Inovasi Risalah Hati adalah upaya mempercepat penyampaian hasil laboratorium agar lebih mudah diakses dan aman. Pasien bisa menerima hasil secara digital melalui email atau akun terdaftar,” jelasnya dalam paparan.
Inovasi yang mulai diterapkan sejak 31 Maret 2023 tersebut terbukti mampu menjawab tantangan layanan laboratorium yang sebelumnya belum terintegrasi optimal. Melalui sistem digital ini, pasien tidak perlu menunggu lama di fasilitas kesehatan dan dapat memantau kondisi kesehatannya secara lebih mandiri.
Mas Adi menegaskan bahwa Risalah Hati tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan, tetapi juga mendorong masyarakat lebih sadar menjaga kesehatan. “Kami ingin layanan kesehatan di Kota Pasuruan semakin modern dan responsif,” tegasnya sebelum menutup sesi pertama.
Memasuki paparan kedua, Mas Adi mempresentasikan Pentas Gemilang (Penganyam Tas Limbah Generasi Cemerlang) yang digagas SDN Purutrejo II Kota Pasuruan. Program ini berfokus pada pengolahan limbah anorganik menjadi tas anyaman bernilai ekonomi, sekaligus melatih keterampilan abad ke-21 bagi peserta didik.
“Pentas Gemilang bukan hanya menjawab masalah limbah, tetapi membangun kreativitas, kolaborasi, dan jiwa kewirausahaan siswa. Anak-anak diajak memproses sampah menjadi produk yang bernilai jual,” terang Mas Adi dalam sesi kedua.
Program ini berjalan melalui kolaborasi antara sekolah, PKK, dan BLH. Kolaborasi lintas sektor tersebut memperkuat praktik keterampilan siswa serta mengedukasi masyarakat mengenai pengurangan sampah. Inovasi ini bahkan direplikasi di beberapa daerah lain, seperti Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Malang.
Mas Adi menutup presentasi dengan menegaskan bahwa inovasi telah menjadi budaya kerja Pemkot Pasuruan. “Kami ingin menunjukkan bahwa inovasi adalah tindakan nyata, bukan hanya slogan. Dua inovasi ini hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan dan pendidikan,” pungkasnya.
Tahap presentasi Top 90 Kovablik Jatim 2025 menjadi momentum bagi Kota Pasuruan untuk menunjukkan kemampuan menghadirkan layanan publik adaptif dan berdampak langsung. Pemkot Pasuruan optimistis Risalah Hati dan Pentas Gemilang dapat melaju ke tahap penilaian berikutnya.
