Probolinggo, Natmed.id – Pemerintah Kota Probolinggo menggelar Rapat Koordinasi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial pada Selasa 25 November 2025 siang di Command Center. Rapat dipimpin Wali Kota Aminuddin dan diikuti secara daring oleh kepala perangkat daerah, camat, lurah, serta jajaran Forkopimda yang hadir memberikan masukan terkait kondisi keamanan kota.
Salah satu isu utama dalam forum tersebut ialah meningkatnya aktivitas konvoi dan aksi balap liar di sejumlah ruas jalan. Wali Kota Aminuddin meminta aparat melakukan penertiban berkelanjutan melalui razia rutin dan pengawasan intensif, sementara camat serta lurah diminta memperkuat koordinasi di wilayah rawan.
Penguatan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) juga menjadi perhatian. Wali Kota Aminuddin mengapresiasi pos kamling yang aktif, namun menekankan pentingnya revitalisasi pos yang belum optimal. Program “Kopi Keliling” bersama polisi RW akan digiatkan untuk mendekatkan aparat kepada warga sekaligus memetakan potensi kerawanan di tiap lingkungan.
Rakor turut membahas maraknya penipuan yang mengatasnamakan program nasional makanan bergizi gratis. Dia meminta pengawasan diperketat mulai tingkat kota hingga kelurahan. Penyedia layanan pangan diimbau mewaspadai pemesanan fiktif serta memastikan tata kelola pengadaan bahan, pengolahan makanan dan pembuangan limbah berjalan sesuai prosedur kesehatan.
Dalam rapat tersebut, Wali Kota Aminuddin juga menekankan percepatan pembangunan Koperasi Merah Putih di seluruh kelurahan. Ia menjelaskan bahwa koordinasi bersama Dandim, Koramil, dan Polsek telah dilakukan untuk memastikan penyediaan lahan definitif. “Target kami Desember sudah tuntas. Kami ingin Probolinggo menjadi salah satu yang tercepat menyelesaikan Koperasi Merah Putih tingkat kelurahan,” ujarnya.
Program “Probolinggo Bersolek” dan penataan kawasan Jalan Sutomo kembali menjadi agenda pembahasan. Pemerintah menargetkan seluruh tenant di Gor Ayani dapat dipindahkan sebelum akhir Desember sehingga kawasan tersebut bebas dari aktivitas PKL yang menghambat mobilitas warga.
Koordinasi Car Free Day juga mendapat perhatian, terutama terkait akses bagi masyarakat yang hendak beribadah. Wali kota mengusulkan penggunaan identitas khusus bagi warga berkepentingan agar tidak terjadi salah paham dengan petugas Satpol PP di lapangan.
Aminuddin menyampaikan perkembangan terkini sejumlah proyek infrastruktur, seperti revitalisasi Alun-Alun serta peningkatan Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Sudirman yang memasuki tahap akhir. Ia mengingatkan masyarakat berhati-hati saat melintas karena aktivitas alat berat meningkat pada awal Desember.
Memasuki musim hujan, pemerintah meminta kewaspadaan terhadap angin kencang, pohon tumbang, dan kebersihan lingkungan. Wali kota menyoroti kenaikan kasus ISPA yang mencapai sekitar 80 persen dari total pasien rumah sakit. Ia mengimbau warga kembali membiasakan perilaku hidup bersih, termasuk mencuci tangan dan memakai masker saat mengalami gejala flu.
Ancaman DBD juga diingatkan melalui gerakan 3M: menutup, menguras, dan mengubur barang penampung air. Aktivitas Gunung Semeru yang kembali mengeluarkan lahar dingin dan abu vulkanik turut menjadi perhatian, meski arah angin jarang mengarah ke Kota Probolinggo. Pemerintah tetap mengantisipasi kemungkinan perubahan arah saat cuaca ekstrem.
Aminuddin mengapresiasi sinergi Forkopimda, perangkat daerah, kecamatan, kelurahan, Polsek, dan Koramil yang terus menjaga keamanan. “Mari kita perkuat komitmen bersama agar Kota Probolinggo tetap aman, nyaman, dan kondusif,” pungkasnya.
