National Media Nusantara
Samarinda

Proyek Teras Samarinda Dihantui Pasang Surut Sungai, Penyelesaian Fisik Terkendala

Teks: Pejabat Pembuat Komitmen (PKK), Ilhamsyah

Samarinda, Natmed.id – Pembangunan proyek ruang publik Teras Mahakam di tepian Sungai Mahakam Samarinda menghadapi tantangan alam yang signifikan, terutama dinamika pasang surut air sungai.

Hal ini diakui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Teras Mahakam Ilhamsyah yang menjelaskan kendala teknis selama proses pengerjaan.

Menurut Ilhamsyah, kestabilan permukaan sungai menjadi faktor krusial dalam pemasangan struktur dan unit konstruksi di lapangan. Pola pengerjaan terpaksa disesuaikan dengan kondisi alam, karena proses pemasangan tidak bisa dilakukan saat air pasang.

“Kendala utamanya saat memasang unit, karena adanya pasang surut. Ketika air naik, kami tidak bisa memasang karena harus ada pengecoran lantai terlebih dahulu. Jadi, harus menunggu hingga kering, itu yang menjadi hambatan,” jelas Ilhamsyah, pada Jumat, 5 Desember 2025.

Pihak pelaksana proyek telah menyiapkan dua strategi untuk mengatasi hambatan ini: mengikuti sepenuhnya kondisi alam atau menerapkan modifikasi teknis pada titik-titik tertentu agar progres pekerjaan tetap berjalan.

Meskipun penyelesaian fisik ditargetkan rampung pada 31 Desember, Ilhamsyah menyatakan bahwa pihaknya harus tetap fleksibel dan menyesuaikan diri dengan situasi lapangan.

“Kami hanya bisa berharap, insyaallah,” tambahnya.

Terkait aspek anggaran, Ilhamsyah memastikan tidak ada perubahan anggaran yang besar. Hanya segmen pertama yang mengalami sedikit penambahan biaya karena kendala pemancangan di area jembatan, yang menuntut penggunaan metode pre-boring.

Sementara itu, tahap penyempurnaan lanjutan—yang mencakup pemasangan lantai Wood Plastic Composite (WPC) dan instalasi sistem pencahayaan—direncanakan akan dianggarkan pada tahun berikutnya.

“Mungkin tahun depan, insyaallah Rp11 miliar,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa penyelesaian Teras Mahakam ini dilakukan secara bertahap, dengan tujuan akhir menjadikannya ruang publik yang representatif dan ikon baru bagi tepian sungai Kota Samarinda.

Related posts

Sofyan : PDI Perjuangan Menunggu Rekomendasi Calon yang Diusung di Pilkada Samarinda

natmed

Sukses Tidak Datang dari Langit, Tapi Perjalanan Penuh Luka dan Keringat

Aminah

Angkat Pesan Hidup Nidya Listiyono, Firda Sabet Juara Dua Lomba Karya Tulis MSI

Aminah