Samarinda, Natmed.id – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Kalimantan Timur menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) tahun 2026 untuk menyusun arah kebijakan dan program kerja setahun ke depan. Kegiatan ini menjadi momentum krusial dalam menyelaraskan usulan dari sembilan komisi dengan ketersediaan anggaran daerah.
Ketua Kwarda Kaltim Fachruddin Djaprie menjelaskan bahwa pola kerja Rakerda ini serupa dengan Rapat Koordinasi Pembangunan (Rakorbang) di tingkat pemerintahan. Pihaknya melakukan inventarisasi program dari seluruh komisi untuk menentukan skala prioritas.
“Kita menghimpun kegiatan-kegiatan dari sembilan komisi yang ada di Kwarda Kaltim untuk kita inventarisasi mana yang menjadi prioritas satu, dua, dan seterusnya. Tentu dalam pelaksanaannya, kita harus menyesuaikan dengan pagu anggaran yang disetujui Pemerintah Provinsi,” ujar Fachruddin pada Sabtu, 27 Desember 2025.
Fachruddin menekankan pentingnya realistis dalam menyusun anggaran. Jika dana hibah yang diterima tidak mencukupi usulan awal, maka program-program di prioritas bawah akan ditunda atau dihapus.
Selain sinkronisasi internal, Rakerda ini juga menampung aspirasi dari seluruh Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) se-Kaltim.
Namun, ia tidak menampik adanya tantangan terkait kondisi ekonomi yang fluktuatif.
Meski dukungan pemerintah selama setahun terakhir dinilai sangat baik, terdapat kekhawatiran mengenai penurunan pagu anggaran di tahun 2026.
“Kami memahami kondisi fiskal ekonomi secara nasional yang berdampak ke Kaltim dan kabupaten/kota. Harapan kami, jika memang ada dampak negatif (pengurangan anggaran), jangan sampai terlalu dalam pengurangannya,” tambahnya.
Peran strategis Pramuka juga ditegaskan oleh Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Muhammad Faisal. Pramuka dianggap sebagai mitra utama dalam mendongkrak Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Kalimantan Timur agar mampu menembus posisi tiga besar nasional.
Fachruddin mengamini hal tersebut dengan menyatakan bahwa kontribusi Pramuka sangat dominan dalam menggerakkan partisipasi pemuda usia 16 hingga 30 tahun.
“Kontribusi kami dalam menaikkan IPP pemuda menjadi tiga besar itu sangat signifikan. Pihak Dispora pun mengakui tidak mungkin bekerja sendiri tanpa dukungan Pramuka dan organisasi kepemudaan lainnya,” tegasnya.
Melalui Rakerda ini, Kwarda Kaltim berharap program-program yang telah disusun dapat terakomodasi oleh pemerintah provinsi demi keberlanjutan pembinaan karakter generasi muda di Benua Etam.
