Samarinda, Natmed.id – Ponpes Al-Arsyadi 2 di Samarinda menghadirkan program istimewa untuk mendorong semangat para santri dalam menghafal Al-Qur’an. Bagi mereka yang berhasil menghafal 10 juz, yayasan akan memberikan hadiah umrah ke Tanah Suci.
Ketua Yayasan sekaligus Pimpinan Ponpes Al-Arsyadi, Saifuddin Marzuki, menjelaskan bahwa program ini sudah berjalan sejak pertama kali dirintis di Al-Arsyadi 1, Kutai Kartanegara.
Dan sudah ada santri yang telah diberangkatkan ke Tanah Suci sebagai bentuk penghargaan atas capaian hafalan mereka.
“Di Al-Arsyadi 1 sudah ada santri yang berangkat umrah. Insyaallah Desember tahun ini, ada lima orang lagi yang diberangkatkan. Ini menjadi motivasi nyata bagi santri untuk serius menghafal,” ujarnya saat peresmian Ponpes Al-Arsyadi 2, Jumat, 5 September 2025.
Menurutnya, target awal program ini sebenarnya adalah hafalan 30 juz. Namun, setelah dipertimbangkan, standar tersebut dinilai terlalu berat bagi sebagian santri.
Akhirnya, yayasan menetapkan 10 juz sebagai target minimal agar hadiah umrah bisa lebih mudah terjangkau oleh banyak santri.
“Kami tidak ingin target terlalu tinggi justru membuat santri patah semangat. Dengan 10 juz saja, mereka bisa berangkat umrah. Harapannya, setelah itu mereka termotivasi melanjutkan hingga 30 juz,” jelasnya.
Untuk mendukung program ini, Ponpes Al-Arsyadi 2 menyiapkan empat tenaga pengajar khusus yang merupakan hafiz 30 juz.
Para pengajar ini bertugas mendampingi santri setiap hari, baik dalam proses menghafal maupun menjaga hafalan yang sudah ada.
Menariknya, program tahfiz dengan hadiah umrah ini tidak hanya terbatas bagi santri mukim. Dia menyebut, masyarakat umum juga bisa ikut serta, bahkan dari kalangan orang tua.
“Siapa pun boleh ikut. Kalau ada bapak-bapak atau ibu-ibu usia lanjut yang mau menghafal, kami persilakan. Yang penting hafalannya kuat, tetap bisa berangkat umrah,” tegasnya.
Ia menambahkan, hadiah umrah bukan sekadar imbalan materi, melainkan bentuk penghargaan spiritual yang mampu menguatkan kecintaan terhadap Al-Qur’an.
Dengan begitu, santri tidak hanya mengejar pahala dari hafalan, tetapi juga mendapat pengalaman beribadah langsung di Tanah Suci.
Program ini diharapkan menjadi salah satu keunggulan Al-Arsyadi 2 yang membedakannya dari pesantren lain di Samarinda.
Ia menegaskan, tujuan utamanya adalah mencetak generasi Qur’ani yang memiliki hafalan kuat sekaligus akhlak mulia.
“Al-Qur’an adalah cahaya kehidupan. Kalau santri bisa menghafal dan mengamalkan, Insyaallah mereka akan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa,” pungkasnya.