National Media Nusantara
Kalimantan Timur

Pisang Kepok Kutim Tembus Jepang, OJK Dukung Hilirisasi dan Pembiayaan Rp6 Miliar

Teks: Pisang kepok grecek Kaubun dan Kaliorang (.Ist)

Samarinda, Natmed.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtara) serius menggarap pembiayaan sektor pertanian untuk komoditas berorientasi ekspor.

Fokus awal adalah pisang kepok grecek di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang telah menembus pasar internasional. Program ini didukung oleh TPAKD dengan potensi pembiayaan mencapai miliaran rupiah.

Teks: Kepala OJK Kaltimtara Parjiman

Kepala OJK Kaltimtara Parjiman menyatakan bahwa program pengembangan ekonomi daerah ini telah menemukan mitra strategis di Kutai Timur (Kaliorang dan Kaubun) dan kini memasuki tahap realisasi pembiayaan.

“Kami bersama TPAKD, mengembangkan pisang kepok krecek di Kutai Timur. Pembiayaannya sudah terealisasi, sehingga petani dapat mengembangkan komoditas yang hasilnya bisa dipasarkan lokal maupun diekspor. Saat ini sudah ada Koperasi Taruna Bina Mandiri yang menjadi off-taker (pembeli) hasil produksi petani,” ujarnya pada Senin 24 November 2025.

Parjiman merinci potensi pembiayaan di wilayah tersebut mencapai sekitar Rp6 miliar yang mencakup pengembangan sekitar 350 hektare lahan. Sebanyak 107 petani berpotensi dibiayai, dimana Bankaltimtara telah memulai penyaluran dana kepada 15 petani awal.

Teks: Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud

Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, mengonfirmasi bahwa produk pisang kepok grecek dari Kutim saat ini telah berhasil menembus pasar internasional.

“Pisang kepok grecek sudah diekspor sampai ke Jepang, walau jumlahnya masih sedikit, baru sekitar 350 hektare di Kutim. Ke depan, kami akan menggalakkan hilirisasi komoditas lain, terutama kakao dan kelapa dalam,” kata Gubernur belum lama ini.

Gubernur menambahkan, program hilirisasi kelapa dalam sedang dipersiapkan, termasuk pengolahan menjadi susu kelapa (milk coconut), untuk meningkatkan nilai tambah.

Pemprov Kaltim akan mendapat bantuan bibit dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk lahan seluas kurang lebih 30.000 hektare kelapa dalam dan 10.000 hektare kakao di seluruh Kaltim.

“Kami akan membangun pabrik untuk hilirisasi begitu bahan baku tersedia,” tegas Rudy.

Ia juga menyebutkan adanya bantuan dari Kementan berupa bibit ayam petelur beserta pakan sekitar Rp1 triliun untuk Kaltim.

Related posts

Herwansyah: Terbelah Dua Bukan Berarti Tidak Satu Lagi

Febiana

Olah TKP Kelar, Polisi Belum Simpulkan Penyebab Kebakaran Pasar Citra Mas Loktuan

natmed

Talkshow di Kaltim, Dee Ibaratkan Literasi Mirip Proses Bernafas

Intan