National Media Nusantara
Samarinda

Perpusnas Dorong Penguatan Perpustakaan Sekolah dan Kampus di Samarinda

Teks: Kegiatan penguatan perpustakaan sekolah dan kampus yang digelar di Dinas Perpustakaan Kota Samarinda

Samarinda, Natmed.id – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mendorong penguatan peran perpustakaan sekolah, madrasah, dan perguruan tinggi dalam membangun budaya literasi di era digital. Hal ini mengemuka dalam kegiatan Penguatan Pemberdayaan Perpustakaan yang digelar di Dinas Perpustakaan Kota Samarinda, Kamis 18 September 2025.

Acara ini diikuti perwakilan perpustakaan sekolah dan kampus se-Kota Samarinda. Pustakawan Ahli Utama Perpusnas, Deine Pangalila, membuka kegiatan dengan paparan mengenai pentingnya reposisi peran perpustakaan.

Ia menekankan bahwa perpustakaan bukan lagi sekadar gudang buku, melainkan pusat ilmu pengetahuan, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat.

“Perpustakaan harus inklusif dan adaptif. Dari sinilah lahir manusia berpengetahuan yang mampu bersaing di tingkat global. Literasi tidak cukup hanya membaca dan menulis, tapi mencakup pemahaman, analisis, hingga inovasi,” kata Deine.

Ada empat agenda besar dalam transformasi perpustakaan. Pertama, memperkuat literasi berbasis kompetensi untuk kebutuhan era digital dan ekonomi berbasis pengetahuan. Kedua, menjadikan perpustakaan sebagai mitra belajar yang memfasilitasi pelatihan keterampilan dan kewirausahaan.

Ketiga, melestarikan kekayaan intelektual bangsa lewat digitalisasi naskah kuno dan karya lokal. Keempat, mendukung riset akademisi dan praktisi dengan penyediaan referensi ilmiah.

Menurutnya, semua langkah ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 dan amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.

“Masyarakat dengan budaya baca yang tinggi punya kecenderungan memperluas wawasan dan memberi kontribusi produktif dalam kehidupan,” tambahnya.

Kepala Dinas Perpustakaan Kota Samarinda Erhan Yusuf menyebut paradigma masyarakat terhadap perpustakaan masih perlu diubah. Menurutnya, sebagian orang masih melihat perpustakaan hanya sebagai pelengkap.

“Padahal di era sekarang, peran perpustakaan justru makin penting. Tidak semua orang bisa beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan, dan perpustakaan hadir untuk membantu. Buku, informasi, dan suasana yang nyaman akan membuat masyarakat terbantu menyesuaikan diri,” ujarnya.

Pihaknya berusaha menghadirkan perpustakaan yang menarik dan ramah pengunjung. “Kalau orang jualan, harus pandai menawarkan. Perpustakaan juga begitu, bagaimana membuat orang betah, senang, dan mau kembali lagi,” katanya.

Dari kalangan sekolah, apresiasi datang dari Kepala Perpustakaan SMA Negeri 7 Samarinda, Isnawangsih. Ia mengaku baru pertama kali mengikuti kegiatan semacam ini di tingkat kota.

“Alhamdulillah bisa hadir di forum ini. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat karena memberi ruang bagi sekolah untuk memperkuat fungsi perpustakaan. Biasanya kami lebih sering terlibat di kegiatan provinsi, sekarang bisa langsung bersinergi dengan perpustakaan kota,” ucapnya.

Kegiatan di Samarinda ini menjadi bagian dari upaya memperluas akses literasi di daerah. Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sekolah, diharapkan perpustakaan mampu menjadi pusat pembelajaran sepanjang hayat sekaligus penopang pembangunan sumber daya manusia.

Related posts

Barkati: Jembatan Mahakam IV Mampu Ambil Perhatian Warga Samarinda

natmed

Polsek Sungai Pinang Ungkap Curanmor, BB di Tabalong

natmed

Ratusan Warga Samarinda Semarakkan Pawai Obor Muharam

Aminah