Nasional

Perkuat Pendidikan Karakter, Kemendikdasmen Luncurkan Album Kicau

Jakarta, Natmed.id – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) merilis album Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (Kicau), Minggu, 2 Februari 2025.

Peluncuran album ini merupakan bagian dari keprihatinan pemerintah terhadap semakin minimnya lagu anak – anak di era digital yang tengah berlangsung.

Teks: Mendikdasmen Abdul Mu’ti saat menyapa anak Dalam peluncuran album Kicau di Jakarta, Minggu, 2 Februari 2025 (Foto: Kemdikdasmen)

“(Ini) Komitmen kami untuk memperkuat pendidikan karakter dan memperkuat pendidikan anak usia dini. Di mana kami melihat ada kekhawatiran kurangnya lagu-lagu anak-anak,“ kata Menteri Dikdasmen Abdul Mu’ti dikutip dari channel YouTube Kemdikdasmen, Senin, 3 Februari 2025.

“Yang kami tampilkan ini adalah lagu-lagu yang juara, yang 10 nanti akan dibuat satu album,“ lanjutnya dalam peluncuran album Kicau bertajuk “Pagi Ceria Car Free Day” di depan Kantor Kemendikdasmen.

Kegiatan itu juga dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid, dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

“Tapi, saya minta yang tidak juara dicetak (direkam) lagi menjadi album, dan bisa memperbanyak lagu anak-anak yang betul-betul untuk anak-anak,“ lanjut Mendikdasmen.

Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa album Kicau merupakan hasil karya para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak. Sebanyak 10 lagu yang masuk di dalam album tersebut berhasil menduduki peringkat 10 besar dalam seleksi sebelumnya.

Adapun tujuan peluncuran album Kicau ini untuk meningkatkan kreativitas serta semangat belajar anak-anak. Album yang nantinya berisi 10 lagu itu akan disebarluaskan melalui YouTube, diperbanyak untuk dibagi-bagikan secara gratis, dan dikirim ke sekolah terutama TK.

“Sekaligus konsepnya (di dalam album) ada belajar matematika tingkat dasarnya juga. Ada unsur berbaginya,“ jelasnya.

Peluncuran album Kicau ini juga dalam upaya melindungi anak-anak di era digital. Apalagi, pemerintah telah merencanakan pembatasan media sosial bagi anak-anak guna mencegah dampak negatif.

Hal ini seperti kecanduan gadget, keterlambaan bicara, dan masalah kesehatan mental akibat paparan konten yang tidak sesuai.

Related posts

Bambang Soesatyo: Musibah Banjir Kali Ini Jadi Tamparan

natmed

JMSI Sumatera Barat Berikan Penghargaan Pada 7 Tokoh Milenial Inspiratif

natmed

Pjs Gubernur Sulut Dukung Keberadaan JMSI Sebagai Mitra Pemerintah

natmed

Leave a Comment