Samarinda,Natmed.id – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) resmi melantik Badan Pengurus Cabang (BPC) Samarinda masa bakti 2021-2023. Pelantikan dilakukan oleh Koordinator Wilayah VI GMKI Pusat Velya Galyani.
Pelantikan sekaligus disertai serah terima jabatan dari BPC yang lama ke BPC yang baru. Pelantikan ini dimulai dengan ibadah pembukaan yang dilayani Pdt Markus La’lang.
Dalam ibadah pembukaan tersebut Markus mengutip dan membagikan firman Tuhan sebagai petunjuk bagaimana menjadi pelayan kepada BPC yang akan menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu turut hadir juga Pdt Joni Tandingau serta Martina Melly Sappa sebagai Gembala Gereja Kibaid Jemaat Samarinda. Tidak hanya itu, para pimpinan kelompok Cipayung juga hadir dalam pelantikan GMKI.
Sementara itu, ketua terpilih GMKI Samarinda masa bakti 2021-2023 Zet Sulle menegaskan dirinya akan membawa GMKI ini sebagai organisasi yang memiliki kader dan pelayanan dimana ingin mengajak, membina dan mempersiapkan kadernya berdaya saing dan kritis terhadap permasalahan.
“Namun sampai hari ini masih banyak kader GMKI Cabang Samarinda yang belum mampu memahami dan mampu melakukan cita-cita besar organisasi yaitu membawa syalom Allah di tengah-tengah dunia,” ujarnya di Gereja Kibaid Jalan merdeka Gang Otok, Kota Samarinda, Rabu (30/6/2021).
Oleh sebab itu, untuk menyatakan syalom Allah GMKI mempunyai niat mempertumbuhkan dan memperdalam kehidupan beriman.
Dilanjutkannya, membina kemajuan studi untuk melakukan riset serta membina pemimpin sebagai penggerak, dalam mewujudkan usaha ini maka bidang organisasi harus dapat memastikan internalisasi nilai GMKI dengan baik.
“Sehingga pemahaman GMKI sudah semestinya tertanam dalam diri setiap kader. Beberapa hal yang sering terjadi bahwa masa perkenalan saat ini hanya dimaknai dan diikuti untuk menjadi anggota GMKI semata, tidak dimaknai dengan adanya materi ini akan bisa memupuk semangat dan semangat ber-GMKI yang kuat,” tuturnya.
Maka kami, menegaskan bidang organisasi ini harus memastikan internalisasi predikat GMKI harus berjalan dengan baik. Ditambahkannya, BPC harus mengupayakan pengkaderan yang sistematis dan terukur, serta harus ada perubahan ekosistem pengkaderan yang adaptif yaitu memperkuat pra maper atau pasca maper dan LKK di komisariat guna memperkuat LTC di tingkat cabang.
Selain itu ia merangkul seluruh jajaran BPC harus menjembatani departemen yang ada di tingkat komisariat untuk berkoordinasi serta mengkaji pokok permasalahan di komisariat supaya mampu menemukan solusi perbaikan GMKI Cabang Samarinda ke depan.
“Untuk mengawali kepengurusan ini maka apa yang baik akan kita lanjutkan dan yang belum akan kita perbaiki. Artinya setiap terobosan yang sudah kita lakukan di kepengurusan sebelumnya dapat kita perbaiki setiap kekurangan yang ada,” kata Zet.
Ketua cabang GMKI masa bakti 2019-2021 Julneni Rante Kombongan menyatakan GMKI Cabang Samarinda harus mampu melihat jauh ke depan agar mampu bersaing serta harus siap menyambut dan menyongsong perubahan zaman yang begitu cepat.
“Dengan adanya pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur maka haruslah kader GMKI Cabang samarinda untuk terus memupuk dan mengembangkan potensi yang ada,” pintanya.
Di tempat yang sama, Koordinator Wilayah VI PP GMKI Velya Galyani mengingatkan kembali pada saat Konferensi Cabang XV di Makroman beberapa waktu lalu.
“Berkali-kali membahas pentingnya reinternalisasi nilai-nilai GMKI, artinya ada beberapa catatan penting dan mendasar yang dipandang perlu untuk bagaimana supaya kader GMKI mampu memahami nilai kemandirian GMKI,” katanya.
Ia juga berpesan kepada BPC yang baru saja dilantik. Supaya jangan sampai Covid-19 ini dijadikan alasan untuk tidak menjalankan program kerja yang telah disusun.