Samarinda, Natmed.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) mempercepat pengadaan alat kesehatan (alkes), obat-obatan, dan pembangunan infrastruktur rumah sakit provinsi untuk memastikan mutu layanan bagi masyarakat tetap terjaga.
Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin menjelaskan percepatan ini dilakukan menyusul Program Gratispol yang baru berjalan sejak Juli 2025. Target peserta awal 231 ribu orang, namun yang mendaftar hingga saat ini tercatat 141 ribu.
“Program Gratispol tetap berjalan. Kami fokus memastikan mutu layanan, bukan hanya serapan anggaran yang penting goal tercapai,” kata Jaya saat di temui pada Senin 24 November 2025.
Serapan anggaran disebut rendah karena keterlambatan kerja sama dengan BPJS, sehingga pembayaran baru dapat dilakukan mulai Agustus hingga Desember 2025. Namun, Dinkes memastikan program berjalan secara bertahap dan peserta tetap terlayani.
Selain itu, pengadaan alkes dan obat juga ditata ulang agar harga seragam antar rumah sakit, termasuk RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) dan RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Total tambahan anggaran belanja alkes mencapai Rp3,5 miliar.
“Kalau dikelola Dinkes Kaltim, harga bisa satu pintu. Artinya seluruh belanja empat rumah sakit provinsi bisa terpantau dan lebih efisien,” ujar Jaya.
Terkait pembangunan infrastruktur, RSUD AWS ditargetkan 100 persen rampung secara fisik tahun ini. RS Kanujoso fokus pemenuhan alkes dan persiapan operasional pelayanan jantung terpadu pada tahun depan. RSUD Korpri mendapat penambahan ruangan dan gedung, dengan uji kelayakan, masterplan, dan DED tengah dilaksanakan.
“Mutu layanan menjadi prioritas kami. Tidak harus serapan anggaran 100 persen, tetapi pelayanan bagi masyarakat harus optimal,” jelas Jaya.
