Samarinda, Natmed.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) secara resmi mengumumkan pengiriman tim bantuan kemanusiaan gabungan menuju Aceh, menyusul kebutuhan mendesak akibat bencana yang melanda wilayah Sumatera.
Pendanaan untuk misi kemanusiaan ini, termasuk pembukaan dapur umum, dialokasikan melalui Anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) Pemprov Kaltim.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim Sri Wahyuni menjelaskan bahwa penggunaan BTT telah diputuskan untuk mendukung kebutuhan-kebutuhan mendesak seperti respons bencana ini.
“BTT kan ada digunakan peruntukannya untuk hal-hal yang mendesak, termasuk bencana seperti ini” terang Sekda Sri Wahyuni kepada wartawan, Kamis 11 Desember 2025.
Ia merinci, dana BTT tersebut akan digunakan untuk mendukung Tim AJU yang akan diterjunkan langsung ke lapangan. Penyesuaian Anggaran BTT Kaltim Mengenai besaran anggaran BTT, Sekda mengungkapkan adanya penyesuaian signifikan. Anggaran BTT Kaltim untuk tahun depan (2026) diperkirakan berada di angka Rp32 miliar, turun dari alokasi awal tahun ini. Angka ini turun dari sebelumnya Rp75 miliar lebi.
Meskipun mengalami penyesuaian, BTT dipastikan cukup untuk membiayai misi ke Aceh, yang berfokus pada penyediaan layanan dasar bagi para korban.
Tim bantuan Kaltim memiliki fokus utama untuk membuka dapur umum di wilayah yang paling parah terdampak bencana.
“Kita menggunakan BTT itu untuk, apa namanya, men-support tim yang akan ke Aceh. Kita rencana membuka dapur umum,” kata Sri Wahyuni.
Lokasi dapur umum telah diputuskan akan dibuka di Aceh Tamiang. Ia menjelaskan bahwa proses koordinasi logistik merupakan tantangan tersendiri, mengingat akses ke lokasi harus melewati Medan.
“Tim AJU ini ke sana akan koordinasi dengan tim di sana. Kan di sana sudah ada posko. Jadi tim nanti akan koordinasi melapor dulu dengan posko,” tambahnya.
Tim ini memiliki tugas berat, termasuk mendata lokasi, memastikan pasokan logistik dari Medan, hingga membawa perlengkapan penunjang dari Samarinda.
“Bungkusnya juga mungkin sudah kita bawa dari sini supaya tidak sulit lagi. Nah, tugasnya tim AJU nanti menginventarisir,” ujar Sekda, memastikan kesiapan logistik.
Tim yang diberangkatkan merupakan gabungan dari berbagai unsur kedinasan yang krusial dalam penanganan bencana, meliputi Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan BPBD, dengan total tujuh orang dari Tim AJU inti.
Dinas Kesehatan akan berkoordinasi untuk membawa obat-obatan dan diharapkan titik layanan kesehatan dapat disatukan dengan dapur umum. Sementara unsur Tagana (Taruna Siaga Bencana) akan bertanggung jawab pada persiapan dapur umum, dan BPBD bertugas mengoordinasikan relawan.
Selain bantuan langsung dari Pemprov Kaltim, Sri Wahyuni juga menegaskan bahwa pihaknya membuka jalur donasi bagi masyarakat luas.
“Oh iya, kita buka, mengaktifkan kembali dana Kaltim Peduli, yang dulu pernah kita buka untuk bencana Cianjur. Mohon teman-teman bisa menyebarluaskan rekening Kaltim Peduli itu. Mari kita sama-sama meringankan saudara kita yang ada di Sumatera. Kita berpartisipasi untuk Pray for Sumatera,” tutup Sekda.
