Samarinda,Natmed.id – Wali Kota Andi Harun menyampaikan kepada Polri, TNI serta stakeholder terkait untuk bahu-membahu menjaga keamanan dan kenyamanan pemudik dalam rangka pengamanan seluruh rangkaian arus mudik jelang Idulfitri 1444 H Tahun 2023 demi menciptakan situasi yang kondusif di masyarakat.
“Polri, TNI serta stakeholder bahu-membahu menjaga amanat Bapak Kapolri maupun Presiden untuk menciptakan situasi yang kondusif dalam lingkungan masyarakat,” sebut Andi Harun sewaktu memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2023 di Mapolresta Kota Samarinda, Senin (17/4/2023).
Operasi Ketupat 2023 akan berlangsung selama 14 hari, yaitu dari 18 April sampai 1 Mei 2023. Terdapat 11 pos yang didirikan dalam Operasi Ketupat yang terdiri dari 8 pos pengamanan, 1 pos pelayanan dan 2 pos terpadu.
Andi Harun menyampaikan Operasi Ketupat yang dilakukan tiap tahun ini memberikan pengaruh positif dan mendapat apresiasi dari masyarakat yang menganggap perjalanan mudik mereka menjadi lebih aman dan nyaman dengan tersedianya pos-pos pengamanan dan informasi, serta pos-pos peristirahatan di area yang menjadi titik penempatan pos tersebut.
“Masyarakat merasa aman dan respon mereka positif dari Operasi Ketupat ini. Mereka merasa adanya pos pengamanan dan informasi, serta pos istirahat bagi pemudik sangat membantu,” ujarnya.
Operasi Ketupat ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi masyarakat yang melakukan mudik baik pada saat perjalanan mudik menuju kampung halaman maupun saat arus balik.
Andi Harun mengharapkan tidak hanya tercipta rasa aman dalam perjalanan namun mudik bisa dirasa berkesan bagi pemudik atas pelayanan yang baik oleh seluruh stakeholder terkait, yang sesuai dengan tajuk Operasi Ketupat 2023, yaitu “Mudik Aman Berkesan”.
Lebih lanjut, Andi Harun mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati saat perjalanan mudik baik dengan memeriksa kondisi kendaraan, mempersiapkan bekal perjalanan dan memastikan stamina dan kesehatan yang baik sebelum bepergian.
Saat ini pemerintah telah memberikan kelonggaran beraktivitas kepada masyarakat atas status pandemi Covid-19 di Indonesia termasuk Kota Samarinda. Namun Andi Harun meminta masyarakat untuk tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, jaga jarak dan kontak fisik, serta menggunakan masker bila berada di tempat yang terlalu sulit untuk menjaga jarak aman dalam kerumunan.
“Sampai saat ini situasi memang sudah longgar. Namun sampai saat ini pemerintah belum secara resmi membebaskan status kita dari pandemi atau lebih tepatnya masih dalam masa transisi. Sehingga kita tidak boleh berbebas diri dan harus tetap waspada,” pesannya.