National Media Nusantara
Pemkot Samarinda

Pedagang di Pasar Ijabah Semrawut, Disdag Samarinda Upayakan Penataan

Samarinda, Natmed.id – Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda Marnabas mengungkapkan rencana strategis penataan Pasar Ijabah guna menciptakan kenyamanan bagi pedagang dan pengunjung.

Pasar yang sering kali dipenuhi pedagang dadakan di pinggir jalan ini membutuhkan solusi berkelanjutan untuk menata akses dan parkir yang lebih baik.

“Ada pasar yang dikelola resmi dan ada juga pasar dadakan yang dikelola warga di pinggir jalan. Meski zona sudah tertata dengan baik, akses masuknya masih menjadi tantangan yang harus terus dicarikan solusi,” ujar Marnabas usai peninjauan ke sungai belakang Pasar Ijabah, Jumat (5/6/2024).

Pasar yang terletak di Jalan P. Antasari, Air Putih, Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda itu juga penuh dengan inovasi. Warga membongkar rumah untuk dijadikan lahan parkir.

“Sebagian masyarakat membongkar rumahnya untuk dijadikan parkir, memang pintar dan menguntungkan bagi mereka,” katanya.

Selain itu, ada beberapa pedagang di pinggir jalan tidak memiliki izin resmi. Banyak rumah yang dibuka untuk jualan tanpa izin, tetapi tempat ini selalu ramai pengunjung karena murah dan lengkap.

Keanehan lain yang disorot Marnabas adalah waktu operasional pasar dadakan yang tutup pada siang hari.

“Saya (merasa) aneh juga, kenapa sampai jam 12 siang sudah tutup. Mungkin karena saking laku dan sudah habis,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari upaya penataan, Disdag telah merenovasi dua lokasi utama pasar. Khususnya area penjualan ikan dan warung nasi pecel yang terkenal.

“Kami sudah rehab dua lokasi penjualan ikan dan warung nasi pecel yang terkenal. Ke depan, kami akan benahi area lainnya,” jelas Marnabas.

Penataan ini membutuhkan anggaran sekitar Rp55 miliar dan perencanaan matang untuk mengakomodasi semua pedagang.

“Kami butuh anggaran sekitar Rp55 miliar, perencanaan harus matang agar bisa mengaitkan. Jika memungkinkan, kami bebaskan lahannya dan masyarakat bisa berjualan di tempat yang lebih tertata,” tambahnya.

Selain penataan fisik, Disdag juga merencanakan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengelola pembuangan limbah agar tidak mencemari sungai.

“Kita tidak mau lagi ada yang buang limbah ke sungai. IPAL akan membuat orang tidak perlu kucing-kucingan lagi,” tegas Marnabas.

Related posts

Era Digital, KPU Buka Kesempatan Bagi Anak Muda Jadi Petugas KPPS

Laras

Samarinda Penuhi Syarat Menjalankan New Normal, Ismed: Wajib Terapkan PHBS

natmed

Andi Harun Cek Masjid Ash Shabirin Saat Safari Ramadan

Irawati