National Media Nusantara
Pasuruan

Pasuruan Siaga Bencana, Warga Diminta Waspadai Banjir dan Longsor di Musim Peralihan

Pasuruan, Natmed.id – Pemerintah Kabupaten Pasuruan mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama banjir dan tanah longsor. Peringatan ini ditujukan bagi warga yang tinggal di kawasan rawan seperti daerah perbukitan dan bantaran sungai.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi menyebut curah hujan yang meningkat dalam beberapa hari terakhir berpotensi menimbulkan bencana di sejumlah wilayah.

“Kondisi saat ini masih masa pancaroba, tapi hujan mulai sering turun, bahkan bisa berlangsung beberapa jam meski tidak deras,” ungkapnya, Selasa 11 November 2025.

Menurut Sugeng, hasil pemetaan BPBD menunjukkan ada beberapa kecamatan dengan risiko banjir cukup tinggi. Di antaranya Gempol, Beji, Bangil, Kraton, Pohjentrek, Gondangwetan, Winongan, Grati, Rejoso dan Nguling. Wilayah-wilayah itu menjadi perhatian karena sering terdampak genangan air saat curah hujan tinggi.

Untuk meminimalkan dampak, BPBD telah mengaktifkan sistem peringatan dini atau early warning system di sejumlah titik sungai besar. Alat tersebut dirancang untuk memberikan sinyal bahaya saat debit air meningkat drastis. “Sistem ini membantu petugas dan warga agar lebih cepat mengetahui potensi banjir,” jelas Sugeng.

Selain ancaman banjir, wilayah pegunungan seperti Prigen, Purwosari, Purwodadi, Tutur, Tosari, Lumbang dan Puspo juga diwaspadai karena rawan tanah longsor. BPBD telah memasang sensor pendeteksi pergerakan tanah dan rambu evakuasi guna mempercepat respons masyarakat ketika terjadi tanda-tanda longsor.

“Kami ingin masyarakat lebih siap menghadapi situasi darurat. Dengan adanya alat deteksi dan rambu evakuasi, diharapkan warga dapat segera menyelamatkan diri jika kondisi memburuk,” tambahnya.

Langkah kesiapsiagaan juga dilakukan melalui kerja sama dengan para relawan di tingkat kecamatan untuk memantau kondisi di lapangan, terutama di kawasan hulu sungai. Informasi dari relawan akan diteruskan secara cepat ke wilayah hilir agar warga dapat segera bersiap menghadapi kemungkinan bencana.

Sugeng menegaskan, upaya pencegahan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Ia mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah ke sungai.

“Kami harap warga aktif gotong royong membersihkan saluran air dan segera melapor jika melihat tanda bahaya seperti tanah retak atau air sungai meluap,” pungkasnya.

Related posts

DPRD Apresiasi Sertifikasi Tenaga Konstruksi oleh DPUPR Kota Pasuruan

Sahal

Dewan Pesantren Pasuruan Dipimpin KH Tantowie Abdullah

Sahal

Basketball Wali Kota Cup 2025 Resmi Dibuka, Dorong Sport Tourism Pasuruan

Sahal