Reporter: Emmi – Editor: Redaksi
Bontang, Natmed.id – Ada yang berbeda dengan upacara HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini. Jumlah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tak terlihat seperti tahun-tahun sebelumnya. Penyebabnya wabah Covid-19 yang masih merajalela di Indonesia.
Pemerintah Kota Bontang sendiri hanya memilih 10 orang paskibraka untuk menaikkan Sang Merah Putih dan kemudian tiga orang yang terpilih untuk mengawal kegiatan upacara peringatan HUT ke75 Kemerdekaan RI ke-75.
Ditemui di Halaman Auditorium 3 Dimensi, Jalan Awang Long, Senin (17/8/2020), tiga pengawal pembawa sang bendera merah putih yakni Stefany Martha Purba, Donny Joan, dan juga Fauzan Arief.
Dikatakan, Stefany bahwa dirinya bertugas mengibarkan bendera sudah dilakukan dua kali. Menurutnya hal tersebut merupakan pengalaman yang hampir tidak pernah terjadi.
“Kalo paskibraka itu sekali saja. Nah kami bisa dua kali, kami bangga tentunya,” ungkapnya kepada awak media.
Tidak hanya itu, ia juga mengungkapkan rasa kesedian, sebab pengibaran bendera Merah Putih tidak dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Sedih juga rasanya, karena pengibaran enggak seperti tahun lalu,” tuturnya.
Diketahui tahun ini, Kota Bontang tidak melaksanakan seleksi untuk menjadi paskibraka.
Kata Donny Joan, para Purna Paskibraka yang sebelumnya bertugas dikumpulkan dan kemudian dipilih oleh panitia.
“Kebanyakan yang dari pasukan 8 yang dikumpulkan,” jelasnya.
Sambung Fauzan, bahwa untuk pelatihan sendiri tidak terlalu keras seperti biasanya. Karena status mereka yang juga sebagai purna paskibraka,
“Kami dan pelatih tidak mengeluarkan banyak energi dalam latihan. Latihan kami lebih mudah dari sebelumnya, karena kan kami purna ya, jadi tinggal di poles-poles saja,” pungkasnya.
