Reporter: Emmi – Editor: Redaksi
Bontang, Natmed.id – Sejak akhir Maret lalu bahkan hingga kini, sebagian besar guru swasta nyaris tak berpenghasilan. Pasalnya, mereka dibayar hanya berdasarkan jumlah jam mengajar di kelas.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Persatuan Guru Swasta (PGS) Bontang, Baidlowi. Dirinya menyampaikan bila nasib guru swasta cukup memprihatinkan selama pandemi ini. Sebab itu dia berharap, pemerintah turut memperhatikan nasib para guru swasta ini.
“Selama pandemi, teman-teman tidak mengajar. Praktis tidak mendapat gaji,” beber Baidlowi kala ditemui di sela-sela penyaluran bantuan bagi guru swasta di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Jumat (10/7/2020).
Lanjut dia, sudah bukan rahasia umum bila pendapatan guru swasta sangat minim. Untuk di Bontang, rata-rata guru menerima gaji hanya Rp500 ribu per bulan. Itu merupakan akumulasi jam mengajar di kelas.
Persoalannya selama pandemi, tak semua sekolah swasta mampu menggelar pembelajaran jarak jauh (PJJ) seperti sekolah negeri atau swasta yang bonafit. Sebabnya macam-macam. Baik guru dan murid tak memiliki perangkat mumpuni. Hingga urusan tidak mampu membeli kuota.
“Ya PJJ tetap jalan. Tapi kan guru tidak ngajar di kelas. Sementara patokan gaji dilihat di situ. Selama pandemi, mereka cuma ngajar atas nama pengabdian,” pungkasnya.