Malang, Natmed.id – Langit siang mulai memutih saat rombongan MSI Grup akhirnya sampai di bibir kawah Gunung Bromo pada Sabtu 18 Oktober 2025. Setelah menempuh perjalanan panjang dan menantang, mereka berhasil mencapai ketinggian sekitar 2.392 mdpl titik di mana hamparan pasir, angin dingin, dan aroma belerang berpadu jadi satu.
Rasa lelah seketika sirna begitu pandangan mereka disambut pemandangan kawah raksasa yang masih aktif. Dari tepi kawah, asap tipis terus mengepul ke langit, menegaskan betapa dahsyatnya kekuatan alam yang mereka saksikan dari jarak begitu dekat.
Gunung Bromo yang masih berstatus aktif ini memiliki diameter kawah mencapai 800 meter dengan radius area berbahaya sekitar 4 kilometer dari pusat kawah. Dari puncak, hamparan Lautan Pasir dan Gunung Batok tampak memukau, menampilkan panorama alam yang menegaskan kebesaran ciptaan Tuhan, Sang Pencipta.
Salah satu anggota rombongan, Siti Aminah, wartawan Natmed.id, mengaku pengalaman ini sangat berkesan dan membawa makna spiritual yang mendalam.
“Saya merasa sangat bersyukur hari ini bisa menginjakkan kaki di puncak kawah Gunung Bromo bersama MSI Grup. Di sini saya tidak hanya melihat alam, tapi juga melihat diri saya sendiri yang begitu kecil di hadapan kuasa Allah,” ujarnya penuh haru.
Sementara itu, Adi dari Infosatu.co mengungkapkan perjuangan menuju puncak bukan hal yang mudah. Meski ada pilihan naik kuda, mereka memilih mendaki dengan berjalan kaki.
“Kami berempat memilih jalan kaki. Cukup capek, tapi begitu sampai di atas dan melihat kawah Bromo, semua rasa lelah terbayar. Ini pertama kalinya saya ke sini, dan persembahan perjalanan ini saya tujukan untuk mamah di rumah,” tuturnya.
Perjalanan menuju kawah Bromo memang menantang. Para wisatawan harus menaiki ratusan anak tangga yang jumlahnya diperkirakan antara 240 hingga 260 buah. Tangga ini pertama kali dibangun pada tahun 1910 untuk menyambut kunjungan bangsawan Belanda, ZH Johann Albrrcht Hertog Van Mecklenburg.
Anggota MSI Grup lainnya, Ira dari Narasi.co, menjadi orang pertama yang mencapai puncak. Ia menuturkan, perjalanan ini memberikan pelajaran berharga tentang arti perjuangan dan ketekunan.
“Untuk mencapai puncak, kita perlu pengorbanan. Alhamdulillah saya bisa sampai lebih dulu, tapi semua hebat. Di belakang saya ada kawah Bromo, dan di depan Gunung Batok luar biasa indahnya,” katanya dengan semangat.
Sementara itu, Mohammad Sukri, CEO MSI Grup mengaku bangga karena seluruh rombongan berhasil menaklukkan puncak kawah.
“Alhamdulillah, akhirnya cita-cita kami tercapai. Ini kedua kalinya saya ke Bromo, tapi baru kali ini bisa sampai puncak. Semua sehat, semua semangat, dan kita lewati rintangan bersama,” ujarnya.
Dari puncak Bromo, MSI Grup menikmati panorama menakjubkan berupa bukit Teletubbies, lautan pasir, hingga padang savana yang mengelilingi kaldera raksasa Gunung Tengger. Momen ini menjadi pengingat akan kebesaran Tuhan dan kekuatan manusia dalam menaklukkan tantangan alam.
Gunung Bromo, yang namanya diambil dari Dewa Brahma dalam ajaran Hindu, tetap menjadi salah satu destinasi wisata alam dan spiritual paling ikonik di Indonesia. Dan bagi MSI Grup, perjalanan menuju puncak bukan sekadar wisata, tetapi juga perjalanan hati tentang syukur, kebersamaan, dan refleksi diri di hadapan kebesaran Ilahi.