Mayangan, Natmed.id – Menteri Sosial Saifullah Yusuf meninjau pelaksanaan Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Minggu 14 Desember 2025. Kunjungan dilakukan untuk memastikan program pendidikan berasrama gratis bagi anak prasejahtera berjalan efektif dan terintegrasi dengan bantuan sosial lainnya.

Mensos yang akrab disapa Gus Ipul datang bersama Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Supomo. Rombongan disambut Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, Penjabat Sekretaris Daerah Rey Suwigtyo, serta jajaran pejabat terkait di lingkungan Sekolah Rakyat.
Gus Ipul mengatakan pemantauan dilakukan sekaligus menghimpun masukan sebagai bahan evaluasi. “Kunjungan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam pengentasan kemiskinan melalui pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak prasejahtera,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sejak awal pendirian Sekolah Rakyat, Kemensos terlibat langsung mulai dari pendataan calon siswa, persiapan sarana, hingga pemantauan proses belajar mengajar. Selama lebih dari empat bulan, evaluasi dilakukan secara berkelanjutan.
“Hari ini terlihat interaksi kepala sekolah, guru, dan siswa berjalan sangat baik. Dukungan pemerintah daerah menjadi faktor penting terwujudnya kerja sama yang solid,” kata Gus Ipul.
Menurutnya, Kota Probolinggo termasuk daerah yang lebih awal menjalankan program Sekolah Rakyat. Ke depan, pemerintah menargetkan setiap kabupaten dan kota minimal memiliki satu Sekolah Rakyat, serta mendorong pembangunan gedung permanen pada tahun mendatang.
“Kami melakukan evaluasi harian dan mingguan. Secara umum pelaksanaannya sudah baik, terlihat dari peningkatan pengetahuan, semangat belajar, dan kepercayaan diri siswa,” tambahnya.
Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin membenarkan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap program tersebut. Ia menyebut Sekolah Rakyat sejalan dengan arah kebijakan nasional Presiden RI Prabowo Subianto di bidang penguatan pendidikan dan pengentasan kemiskinan.
“Ke depan akan disiapkan empat rombongan belajar dengan sekitar 100 siswa sambil menunggu pembangunan gedung Sekolah Rakyat di Kedung Asem rampung,” jelas Aminuddin.
Saat ini, Sekolah Rakyat Kota Probolinggo menampung 95 siswa aktif dalam empat rombongan belajar, terdiri dari dua tingkat SMP dan dua tingkat SMA. Pemerintah kota menargetkan sekolah ini menjadi percontohan nasional.
“Kami siap menjadi lokasi studi banding bagi daerah lain yang akan merealisasikan Sekolah Rakyat,” tegas Aminuddin.
Salah satu siswa, Azizah, mengaku terbantu dengan keberadaan Sekolah Rakyat. “Saya tidak lagi terbebani biaya sekolah dan bisa fokus belajar untuk meraih cita-cita,” ujarnya.
Pemerintah pusat dan daerah memastikan evaluasi program akan terus dilakukan agar Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo semakin optimal dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat prasejahtera.
