Samarinda, Natmed.id – Paguyuban Keluarga Sumenep Madura Kalimantan Timur (PKSMKT) ikut memeriahkan peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW 1447 H sekaligus Haul ke-15 Al-Habib Ali (Hames) bin Abdullah bin Gasim Al Qadri Jamalullail.
Acara berlangsung khidmat di Majelis Ta’lim Burdah Al-Ihsan, Jalan KH Wahid Hasyim I, Sempaja Selatan, Senin malam 22 September 2025.
Ratusan jemaah memadati lokasi sejak ba’da Isya. Lantunan selawat dari grup Assirojiyyah Samarinda membuka rangkaian acara dengan penuh syahdu sebelum tausiah agama disampaikan KH Muhammad Andi Faisal, pengasuh Ponpes Hidayatul Islami Samarinda.
Ketua Umum PKSMKT Mohammad Sukri hadir langsung dan menyebut haul serta maulid bukan hanya perayaan seremonial, melainkan momentum memperkuat kecintaan kepada Rasulullah SAW serta menjaga warisan ulama.
“Kita tentu bersyukur bisa hadir bersama di majlis ini. Insyaallah setiap langkah menuju majlis zikir, haul, dan ilmu akan mendatangkan keberkahan, menghapus dosa, serta memberikan kesehatan lahir batin. Semoga juga menjadi wasilah agar kita mendapat syafaat Rasulullah SAW,” kata Sukri.
Bagi Sukri, haul Habib Ali punya makna khusus. Sejak 1988, ia menjadi murid langsung almarhum ulama besar yang dikenal luas di Kalimantan Timur itu. Kedekatan spiritual tersebut membentuk pandangannya mengenai pentingnya meneladani akhlak ulama.
“Sebagai murid Al-Habib Ali sejak 1988, saya belajar bahwa haul bukan hanya peringatan, tetapi pengingat agar kita terus meneladani akhlak para ulama. Nilai-nilai itu yang saya pegang hingga sekarang,” ujarnya.
Ia menambahkan, haul dan maulid harus menjadi ajang mempererat ukhuwah Islamiyah. Tradisi tersebut tidak boleh berhenti pada ritual tahunan, melainkan diterjemahkan dalam sikap hidup sehari-hari.
“Semoga dengan menghadiri Maulid Akbar dan Haul Habib Ali, kita semua mendapat keberkahan, urusan dimudahkan, hajat dikabulkan, dan kelak memperoleh syafaat Rasulullah SAW,” pungkas Sukri.
Peringatan Maulid Akbar dan Haul Habib Ali tahun ini kembali menjadi salah satu agenda keagamaan besar di Samarinda. Selain mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW, kegiatan ini juga menghidupkan kembali teladan Habib Ali bin Abdullah Al Qadri Jamalullail yang selama hidupnya mendedikasikan diri untuk dakwah dan pendidikan umat.
