Samarinda, Natmed.id – Seorang petani air aren dikejutkan dengan penemuan mayat seorang wanita di dalam karung yang berada di kebun salah satu temannya di RT 17 Desa Loa Duri Kecamatan Loa Janan. Selasa (10/8/2021).
Yoanes (52) adalah petani aren sekaligus saksi mata. Ia menjelaskan, pada saat dirinya ingin memanen air aren di salah satu kebun milik temannya, tiba-tiba ia mencium aroma busuk yang sangat menyengat.
Karena tidak ingin berpikir berlebihan, ia pun tak menghiraukan bau busuk menyengat itu.
“Sebenarnya dua hari sebelum saya menemukan mayat itu, sudah mencium adanya bau busuk, tapi tadi pagi bau itu semakin menyengat. Pas saya cek ada karung dan saya lihat ternyata di dalamnya ada mayat,” ucap Yoanes.
Setelah melihat kejadian itu mereka pun langsung melaporkan kepada Polsek Loa Janan. Petugas yang mendapat laporan pun langsung bergegas mendatangi lokasi, dan mengevakuasi korban, serta melakukan olah TKP awal.
Kapolsek Loa Janan Iptu Aksarudin Adam saat dihubungi awak media mengatakan, dari pemeriksaan awal pihaknya belum dapat menemukan identitas korban. Lantaran sebagian dari tubuh dan wajah jasad tersebut sudah menjadi tulang.
“Namun untuk jenis kelamin dapat dipastikan korbanya perempuan,” kata Kapolsek Adam.
Dia menerangkan, saat mengevakuasi jasad itu pihaknya tidak menemukan tanda-tanda adanya kekerasan di tubuh korban. Akan tetapi, melihat kondisi mayat yang berada di dalam karung, kuat dugaan mayat tersebut merupakan korban dari tindak pembunuhan.
“Untuk sementara kita tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Namun kami masih menunggu hasil pemeriksaan visum dari rumah sakit. Tapi melihat kondisi mayat ditemukan berada di dalam karung, dugaan kami sementara mayat merupakan korban pembunuhan,” bebernya.
Lanjutnya, diduga sementara mayat perempuan itu sudah meninggal selama 3 minggu lamanya, dan dari pemeriksaan bentuk gigi jasad tersebut, pihak kepolisian dapat mengidentifikasikan jika mayat itu berusia 20 sampai 30 tahun.
Saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan pemeriksaan kepada beberapa saksi dan warga sekitar, sembari menunggu hasil visum dari rumah sakit.
“Kami juga masih menunggu laporan dari masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar dapat melaporkan ke pihak kami,” pungkasnya.