National Media Nusantara
Blog

Markaca Nilai Semua Pegawai Honorer Punya Peluang yang Sama

Teks: Markaca Anggota Komisi I DPRD Samarinda

Samarinda, Natmed.id – Ratusan honorer dari berbagai instansi datangi DPRD Kota Samarinda Jalan Basuki Rahmat, menanyakan status mereka sebagai pegawai honorer, Selasa, 14 Januari 2024.

Para honorer diterima Komisi I DPRD Kota Samarinda, mencari solusi karena mereka harap-harap cemas akan status kepegawaian di masing-masing organisai perangkat daerah (OPD).

.Dalam kesempatan itu, pegawai honorer menyampaikan kebingungannya atas posisi rekan kerjanya yang tergeser oleh pegawai terpilih PPPK, dengan kualifikasi yang berbeda.

“BPBD itu kemasukan nakes. Yang sudah lama di sana, yang sudah berpengalaman, masa tergeser sama nakes. Agak kurang saja bagi kita,” ungkap honorer itu.

Salah seorang pegawai honorer dari Sekretariat DPRD Kota Samarinda, yang tidak ingin disebutkan namanya itu, juga mengeluh bahwa dirinya serta rekan kerjanya yang sudah lama mengabdi harus tergusur oleh pegawai muda dan tidak ada pengalaman di tempatnya.

“Kita yang tua-tua ini sudah lama di sini. Sekarang yang muda dan belum pernah (bekerja) di sini bisa lolos. Sedih saya,” katanya.

Kesedihan dan kekecewaan yang disampaikan tersebut mendapatkan tanggapan dari Anggota Komisi I DPRD Samarinda Markaca. Ia turut prihatin atas kegelisahan tenaga honorer, khususnya yang berada di lingkungan DPRD Samarinda.

Tiap prosesnya, mulai dari syarat administratif, kemampuan akademik dan latar belakang pendidikan, mempengaruhi hasilnya. Kebijakan itu mutlak dari instansi masing-masing yang membuka rekrutmen PPPK.

Jadi, apabila ada kejadian di mana peserta PPPK memiliki kualifikasi berbeda, tetapi dirinya secara administratif, jenjang pendidikan dan kemampuan telah dinyatakan lolos, maka tidak ada masalah.

“Katanya nakes masuk di BPBD, itu kan sudah ada syarat berkas dan lainnya. Mungkin beda kualifikasi, tapi secara yang lain tadi terpenuhi, tidak ada yang salah,” katanya Markaca.

Lebih lanjut, soal honorer lama yang tergantikan posisinya oleh pegawai PPPK muda, Markaca mengatakan bahwa penyegaran lewat talenta muda adalah keharusan. Anak muda yang lolos setelah melewati berbagai tahapan rekrutmen, dipastikannya memiliki kemampuan.

Ia katakan, generasi muda yang selama ini didorong untuk aktif dan terlibat dalam setiap sektor, bukanlah masalah. Malah menurutnya, ini bisa menjadi diskriminasi apabila hanya melihat dari sisi usia untuk sebuah bidang dan pekerjaan.

“Kalau isinya hanya yang tua-tua saja, senior saja, itu tidak bisa juga. Kita butuh anak muda. Mereka secara pemikiran lebih segar dan kreatif, kerja cepat,” ungkap politisi Gerindra itu.

Selian itu, tidak bermaksud menghilangkan empati bagi kegelisahan para tenaga honorer, ia ingin melihat dari kedua sisi tanpa memihak siapapun. Sebagai anggota DPRD, Markaca ingin bertindak menengahi agar tidak jomplang dalam berpendapat.

“Kita DPRD ini harus menengahi, tidak ada disini dan tidak  bisa di sisi ini atau di sisi itu saja,” tutupnya.

 

Related posts

Kadiv PPPH Minta Jajarannya Optimalkan Kinerja

Arum

Wartawan Liburan ke Bali, Sang Mentor MSI Group Dapat Hadiah Umrah

natmed

Maxim Masuk ke Long Kali

Arum