Reporter: Emmi – Editor: Redaksi
Bontang, Natmed.id – Sosok guru kelahiran Jawa Timur, tepatnya Nganjuk, 2 Februari 1985, yang semasa kecilnya menempuh jenjang pendidikan diawali MI Darul Mutaallimin Nganjuk, Jawa Timur. Setelah jenjang MI selesai di daerah yang sama dilanjutkan MTS Sugihwaras.
Tak berhenti di situ, dirinya kembali meneruskan jenjang pendidikanMA Miftahul Ula Kertosono. Merasa kurang dengan pendidikan yang ditempuhnya, ia kembali melanjutkan D2 STAI Miftahul Ula Kertosono, dan berakhir mencapai Strata I (S1) FKIP Unmul Samarinda.
Sosok guru kelahiran daerah Jawa itu, merantau ke Kalimantan Timur, tepatnya Kota Bontang. Dia adalah Siti Mahmudah atau sering dipanggil Mahmudah.
Di Kota Taman Mahmudah mengajar kelas 5 di SDN 3 Bontang Utara. Dikatakan dirinya dipercayakan memegang semua mata pelajaran(mapel) kecuali PJOK, Agama dan Bahasa Inggris.
Istri dari M Shaleh ini dikaruniai tiga putra yakni, Muhamamad Alfan Rizqian Mushoffa, Ahmad Rizqian Farhani dan Muhammad Aydin Rizqian Mubarok.
Sosok guru yang dikenal dengan ketegasannya ini, meraih juara OGN Bontang pada tahun 2019. Menjadi guru inti di program peningkatan kompetensi pembelajaran P4TK IPA 2019. Tak hanya itu di tahun yang sama dirinya mendapatkan gelar sebagai Guru IPA Terbaik Bontang.
Di tahun 2020 ia terpilih menjadi Duta Sains Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), menjadi Fasda Tanoto Foundation dan pernah menjadi sahabat rumah belajar (SRB)Kaltim 2020.
Mahmudah pun menjadi bagian dari tim penyusunan lembar kerja siswa (LKS) pada tahap semester pertama, yang diprogramkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang dalam melancarkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Kota Taman.
Guru yang tinggal di Jalan HM. Ardans RT.04, Tanjung Laut, Bontang Selatan mengungkapkan bahwa selama proses pembuatan LKS kendala yang dihadapinya yakni tak lain dari waktu yang terbatas.
“Waktu yang kejar-kejaran dengan mengajar daring, dan mendampingi anak belajar daring,” katanya.
Dirinya juga berpesan kepada pelajar agar selalu menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19, meski pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh, guru dari tiga anak ini berharap agar siswa-siswinya tetap bersemangat, walaupun bagi dirinya, dalam pembelajaran di situasi seperti ini, ia merasa penyampaian materi pembelajaran kurang efektif.
“Lebih bersemangat lagi belajar, meskipun belajar dari rumah. Dahulu pahlawan berjuang dengan senjata, giliran kita berjuang untuk mematuhi aturan protokol kesehatan. Belajar dari rumah bukan berarti menyerah, tetapi cara kita untuk melawan Covid-19,” ungkapnya.
Siti mahmudah menerima penghargaan atas kerjasamanya dalam penyusunan LKS melalui Disdikbud Bontang, berupa piagam dan SK Tim Penyusun LKS untuk jenjang SD di Kota Bontang.