Samarinda, Natmed.id — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kembali menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan.
Dalam kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukas, Fungsional Ahli Muda DP3A Kaltim Vepri Haryono menyampaikan bahwa pelajar dan mahasiswa memiliki posisi strategis sebagai saksi, pendamping, sekaligus penggerak budaya saling menghormati antarsesama.
Vepri menilai mereka memiliki pengaruh besar dalam membangun lingkungan sekolah maupun kampus yang aman, inklusif, serta bebas dari segala bentuk kekerasan.
“Melalui penguatan ini, para siswa dan mahasiswa belajar bagaimana menciptakan institusi pendidikan yang bebas dari kekerasan. Ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memperkuat pendekatan sosial untuk perlindungan anak,” kata Vepri Haryono di Aula Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Senin 8 Desember 2025.
Kegiatan ini juga disebut sebagai momentum penting untuk meningkatkan kepedulian seluruh elemen masyarakat mulai dari orang tua, keluarga, sekolah, kampus, dunia usaha, hingga media dalam menjamin pemenuhan hak-hak anak tanpa diskriminasi.
Upaya itu dianggap penting untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal dan mewujudkan generasi masa depan yang berkualitas.
Kemudian Vepri menyampaikan, tujuan dari kegiatan ini antara lain untuk memperkuat perlindungan anak, menjamin pemenuhan hak-hak mereka, menciptakan institusi pendidikan bebas kekerasan, serta meningkatkan kepedulian masyarakat dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Melalui kegiatan ini, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat ditekan. Hasil yang ditargetkan meliputi terbentuknya pemahaman bersama tentang dampak dan risiko kekerasan, Dengan meningkatnya peran masyarakat dalam upaya pencegahan, serta bertambahnya wawasan mengenai mekanisme penanganan korban.
Vepri Haryono berharap program penguatan ini dapat membawa dampak positif bagi upaya perlindungan perempuan dan anak di Kalimantan Timur.
