National Media Nusantara
Samarinda

Libur Natal, Order Ojol Malah Sepi

Teks: Adjie Tegar Pangestu, Driver Ojek Online

Samarinda, Natmed.id – Suasana Hari Raya Natal yang biasanya identik dengan keramaian ternyata tidak selalu berbanding lurus dengan pendapatan para pengemudi ojek online (ojol) di Samarinda.

Adjie Tegar Pangestu, salah seorang driver ojol di Samarinda mengungkapkan bahwa momen libur akhir tahun justru membawa tantangan tersendiri bagi para pencari nafkah di jalanan.

Menurutnya, tren pesanan selama masa libur Natal akhir tahun ini cenderung menurun dibandingkan hari-hari biasanya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya warga yang memilih berlibur ke luar kota atau sekadar beristirahat di rumah.

“Orderan selama libur mendekati Natal itu lumayan sepi. Cuma kalau dibilang untuk orang yang rajin aja, dapet-dapet aja lah kalau dia niat narik,” ujar Adjie saat diwawancarai pada Kamis, 25 Desember 2025.

Ia menjelaskan bahwa setiap aplikator memiliki karakteristik pasar yang berbeda. Di saat pesanan makanan (food delivery) di aplikasi lain menurun karena tutupnya beberapa gerai atau sekolah, segmen pengantaran penumpang (ride) di platform Maxim tetap menjadi andalan, meski harus bersaing dengan jumlah driver yang semakin menjamur.

Baginya, menjadi driver ojol bukan sekadar pekerjaan sampingan, melainkan tumpuan untuk memenuhi berbagai tanggungan.

Ia memaparkan bahwa standar pendapatan driver sangat bergantung pada kebutuhan hidup masing-masing, terutama terkait cicilan kendaraan.

Menurutnya standar cukup pendapatan driver ojek online Rp150.000/hari bagi yang tidak memiliki cicilan.

Untuk target ideal sekitar Rp200.000 – Rp250.000/hari sudah cukup untuk menutupi cicilan dan biaya operasional.

Selain itu untuk pendapatan maksimal rata-rata bisa mencapai Rp300.000/hari jika mendapatkan banyak pesanan jarak jauh.

“Kalau aku pribadi karena banyak tanggungan, (targetnya) 250 atau 200 sehari. Kalau dapet yang besar-besar terus bisa 300. Itu sudah cukup buat bayar tanggungan, servis motor, sama buat nongkrong,” jelasnya.

Adjie menyampaikan keluh kesah yang mewakili suara banyak driver terkait kebijakan tarif dan potongan komisi oleh pihak aplikator. Ia berharap ada standarisasi potongan agar tidak terjadi ketimpangan antarplatform yang sering memicu aksi demonstrasi.

“Harapannya potongannya bisa dikecilkan lagi, kalau bisa (potongan) itu setarakan aja sih sama yang lain, biar nggak demo-demo lagi,” tegas Adjie.

Meskipun kondisi pasar sedang lesu di masa liburan, para driver sepertinya tetap memilih untuk mencari nafkah demi mengejar target harian, karena baginya, kunci dari pendapatan ojol adalah niat dan ketekunan untuk terus mencari orderan dari pagi hingga malam.

Related posts

Rusman Yaqub: Pilih Andi Harun-Rusmadi, Karena Sosok Pemimpin Punya Karakter dan Berani

natmed

Pengunjung Kafe Membeludak, Kerusakan di Poros Balikpapan-Samarinda Dikeluhkan

Aminah

RS Dirgahayu Bukan Rujukan Covid-19, Siapkan Layanan Rapid Test

natmed

You cannot copy content of this page