Samarinda, Natmed.id – Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Kalimantan Timur (Kaltim) Fachruddin Djaprie menegaskan pentingnya sinergi antara organisasi kepramukaan dengan organisasi perangkat daerah (OPD).
Menurutnya, kemitraan ini menjadi kunci agar berbagai program pembinaan generasi muda bisa berjalan maksimal.
Hal itu disampaikannya usai rapat koordinasi kwarda bersama jajaran terkait. Dia menyebut rapat tersebut bertujuan menyamakan persepsi antarinstansi mengenai arah kegiatan Pramuka Kaltim.
“Rakor ini tujuannya bukan hanya membahas teknis, tapi juga menyatukan pemahaman. Kami ingin setiap OPD mendukung agenda kepramukaan secara penuh,” ungkapnya, Rabu, 3 September 2025.
Ia menjelaskan, ke depan akan ada rapat lanjutan yang lebih khusus. Pertemuan itu direncanakan dipimpin langsung oleh Gubernur Kaltim bersama Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Pramuka Kaltim.
Fokusnya adalah merumuskan kebijakan strategis dalam mendukung Program Gerakan Pramuka.
“Kalau di tingkat kwarda, rapat kita lebih ke teknis pelaksanaan. Namun dalam rapat mabida nanti, yang dibahas adalah kebijakan. Di situ terlihat political will dari pimpinan OPD untuk mendukung Gerakan Pramuka, terutama satuan karya,” jelasnya.
Satuan Karya Pramuka (Saka) merupakan wadah pembinaan keterampilan anggota Pramuka penegak dan pandega sesuai bidang tertentu, seperti Saka Bhayangkara (kepolisian), Saka Bahari (kelautan), atau Saka Wanabakti (kehutanan).
Sedangkan Satuan Komunitas Pramuka (Sako) lebih menekankan pembinaan berbasis komunitas atau organisasi tertentu.
Saat ini terdapat 14 Saka di bawah naungan Kwarda Kaltim, meskipun masih ada dua di antaranya yang dalam tahap perintisan.
Fachruddin menekankan, keberadaan Saka perlu dukungan lintas sektor karena berkaitan langsung dengan tugas pokok OPD terkait.
“Misalnya Saka Bahari itu identik dengan Dinas Kelautan dan Perikanan, Saka Taruna Bumi dengan Dinas Pertanian, dan seterusnya. Jadi tanpa political will dari OPD, kegiatan mereka sulit berjalan optimal,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menyebut Gerakan Pramuka bukan hanya soal baris-berbaris atau kegiatan perkemahan, melainkan juga ruang pembinaan karakter generasi muda.
Karena itu, dukungan pemerintah daerah dianggap penting agar program kepramukaan tidak hanya berhenti di level kegiatan, tetapi juga memberi dampak nyata bagi pembangunan daerah.
“Pramuka bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyiapkan generasi muda yang disiplin, tangguh, dan kreatif. Dengan dukungan OPD, kegiatan SAKA bisa langsung bersentuhan dengan kebutuhan daerah,” tambahnya.
Fachruddin juga menyinggung bahwa semangat kolaborasi ini selaras dengan visi pembangunan Kaltim.
Menurutnya, generasi muda harus dilibatkan dalam berbagai bidang, mulai dari ketahanan pangan, lingkungan hidup, keamanan, hingga teknologi.
“Anak muda Kaltim perlu ruang agar mereka bisa berkontribusi. Melalui Saka, mereka bisa terhubung langsung dengan OPD dan belajar sesuai bidang masing-masing,” ucapnya.
Rakor yang digelar Kwarda Kaltim itu, kata dia, menjadi pijakan awal untuk menyusun pola kemitraan yang lebih sistematis.
Ia berharap OPD tidak hanya hadir dalam kegiatan seremonial, tetapi benar-benar berkomitmen melalui kebijakan, program, dan anggaran yang mendukung.
“Kalau dukungan OPD sudah kuat, maka kegiatan Pramuka akan lebih berdaya guna. Harapannya, pemerintah daerah bisa melihat Pramuka sebagai investasi jangka panjang untuk mencetak generasi emas Kaltim,” tuturnya.