Kraksaan, Natmed.id – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Probolinggo menggelar rapat koordinasi kedua tahun 2025 di Ruang Rengganis Kantor Bupati Probolinggo, Selasa 23 Desember 2025.
Rakor dipimpin Wakil Bupati Probolinggo Fahmi AHZ selaku Ketua KPA, serta diikuti OPD terkait dan organisasi profesi yang terlibat dalam penanggulangan HIV/AIDS.
Agenda utama rapat membahas evaluasi program sepanjang 2025 sekaligus penyusunan rencana kerja KPA Kabupaten Probolinggo untuk tahun 2026.
Dalam forum tersebut, materi disampaikan oleh Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, DP3AP2KB, Kementerian Agama, serta Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Wabup Fahmi menegaskan persoalan HIV/AIDS tidak hanya berkaitan dengan kesehatan, tetapi juga menyentuh aspek kemanusiaan dan pembangunan daerah. “Ini menyangkut ketahanan keluarga dan kualitas sumber daya manusia,” ujarnya.
Ia mengapresiasi kinerja KPA dan OPD selama 2025, meski mengingatkan adanya tantangan keterbatasan anggaran pada tahun mendatang. “Anggaran turun, tetapi komitmen tidak boleh berkurang,” katanya.
Fahmi juga menyoroti stigma sosial terhadap Orang Dengan HIV (ODHIV) yang masih tinggi, terutama berdampak pada perempuan dan anak. Ia mendorong penguatan pemberdayaan ekonomi bagi kelompok terdampak.
Sementara itu, Sekretaris KPA Kabupaten Probolinggo Ismail Pandji memaparkan data Dinas Kesehatan per 22 Oktober 2025, jumlah ODHIV ber-KTP Kabupaten Probolinggo tercatat 1.926 orang, dengan 254 di antaranya meninggal dunia akibat AIDS.
Menurut Ismail, KPA berkomitmen mendukung target nasional Three Zero 2030 melalui program yang terkoordinasi dan berkelanjutan. “Sinergi lintas OPD menjadi kunci di tengah keterbatasan anggaran,” jelasnya.
Ia menambahkan, pemanfaatan rumah singgah Bromo Shelter, pendampingan home visit, serta penguatan edukasi di desa dan sekolah akan terus dilanjutkan sebagai langkah strategis penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Probolinggo.
