National Media Nusantara
DPRD BontangPolitik

Komisi l Sidak ke SMP Negeri 1 Bontang, Belajar Daring Terkendala Server

Reporter: Emmi – Editor: Redaksi

Bontang, Natmed.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang melalui Komisi l melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bontang di Jalan Kpt Piere Tendean, Bontang Kuala, Bontang Utara.

Anggota Komisi I DPRD Kota Bontang, Maming mengatakan tujuan utama sidak adalah untuk mengetahui kendala-kendala yang ada di sekolah, terutama terkait hambatan pada proses belajar mengajar dalam jaringan (daring).

Salah satu kendala yang ditemui server masih harus dikembangkan atau diupgrade. Apalagi menurut Maming, pembagian handphone (HP) per orang juga tidak efektif.

“Yang bagus itu server di masing-masing sekolah dan juga alat inventaris sekolah. Nanti pada saat anak-anak lulus tidak bisa dibawa, hanya pinjam pakai. Seperti buku di perpustakaan, itu yang akan kami dorong di Komisi I,” jelasnya.

Masalahnya, tidak semua sekolah mampu menerapkan sistem pembelajaran daring seperti SMP Negeri 1 Bontang.

Karena itulah apabila sistem daring ini berlanjut, maka semua sekolah harus memiliki unit peralatan seperti SMP Negeri 1 tersebut. Semua sekolah harus distandarkan.

“Ini juga akan menjadi salah satu rekomendasi yang akan disampaikan kepada pemerintah,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga menyoroti insfratuktur yang ada di SMP Negeri 1. Kata dia, perlu dilakukan perbaikan-perbaikan karena sudah banyak yang mengalami kerusakan. Seperti halamannya yang becek.

“Perlu perbaikan kerusakan sejumlah fasilitas di sini,” tuturnya.

Sementara itu, ditemui usai sidak pada Senin, (13/7/2020) Kepala SMP Negeri 1 Bontang, Riyanto mengungkapkan bahwa pihaknya mengalami kendala terkait sistem pendidikan yang menggunakan daring.

“Kendala pada server, kesiapan biaya orangtua juga yang menjadi perhatian,” keluhnya.

Riyanto mengutarakan, sekolah yang dipimpinnya memiliki tiga server dengan kekuatan 16 mega. Namun hal itu sebenarnya sangatlah kurang, sehingga yang terjadi yakni keterlambatan. Maka, pihaknya melakukannya secara berjenjang atau bertahap.

“Misalnya kelas Vll terdapat 272 siswa/siswi itu tidak bisa dilakukan secara bersamaan. Akan tetapi, dibagi menjadi 2 kelas,” paparnya.

Lanjut bahwa dalam satu kelas terdiri 34 siswa/siswi sehingga dalam dua kelas terdapat 68 siswa itu satu jenjang, begitupun dengan waktunya juga diatur.

“Maksimal dua jam, setiap hari hanya dua mata pelajaran,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya mengajukan kepada Dinas Pendidikan untuk mengantisipasi. Sebab, pembelajaran mau tidak mau harus menggunakan daring.

“Jadi salah satu sarana yaitu server,” pungkasnya.

Diketahui jumlah siswa/siswi SMP Negeri 1 Bontang adalah 764 siswa. Terdiri dari 8 kelas untuk kelas Vll, 8 kelas untuk kelas Vlll dan 6 kelas untuk kelas lX.

Related posts

Sosialisasi Budaya Lewat Pagelaran Kuda Lumping, Fokus Dukung Kampanye Rudy-Seno di Samarinda

Intan

Serapan APBD Rendah, DPRD Bontang Desak OPD Kebut Program Prioritas

Alfi

Gelar Rapat Gabungan, Komisi ll dan lll Bahas Pasar Tamrin

natmed