Reporter : Angel – Editor : Redaksi
Bontang,Natmed.id – Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bontang, Abdul Malik menyoroti ketersediaan air bersih.
Abdul Malik menilai bahwa krisisnya cadangan air bawah tanah Bontang dengan kebutuhan air 15 juta liter kubik per tahun itu akan habis dalam 20 tahun mendatang.
Demikian disampaikan Abdul Malik, saat ditemui beberapa waktu yang lalu. Pihaknya mengaku prihatin dengan kondisi air bawah tanah yang berpotensi habis di Kota Bontang.
“Saat ini kami akan berusaha memaksimalkan untuk mencari solusi agar pasokan air bersih tetap tersedia,” kata Abdul Malik.
Sementara itu, Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri – Institut Teknologi Bandung (LAPI-ITB) pada 2006 lalu menyatakan Bontang 20 tahun akan krisis air, lantaran masih mengandalkan air bawah tanah.
Maka dari itu, pihaknya yang memiliki tanggung jawab atas kondisi saat ini akan berupaya untuk memastikan regulasi yang akan terkait dengan solusi cadangan air permukaan tanah. Di antaranya dengan cara memanfaatkan salah satu bekas tambang PT Indominco.
“Usulan dengan cara memanfaatkan danau bekas tambang,” ungkapnya.
Abdul Malik menambahkan jika persoalan ketersedian air bersih di Kota Bontang tidak segera ditangani dengan serius, maka hal yang paling mengkhawatirkan adalah krisis air bersih.
“Kita semua berharap agar krisis air bersih jangan sampai terjadi di Bontang, maka dari itu harus benar-benar ditangani hal ini,” tandasnya.