Reporter: Emmi – Editor: Redaksi
Bontang, Natmed.id – Komisi III DPRD Kota Bontang meninjau langsung dampak pembangunan Pasar Modern Loktuan, Senin (10/8/2020). Mereka didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkim), Camat Bontang Utara, Lurah Loktuan, dan Ketua RT 48 Loktuan.
Dari lokasi mereka menemukan dua permasalahan yakni banjir yang sering terjadi ketika turun hujan meskipum hujan tidak terlalu deras, kemudian adanya dua lahan yang dilewatkan jika pembuatan parit yakni milik PT KIE dan milik lahan H Biri.
Hal tersebut dibenarkan Amir Torsina , Anggota Komisi III DPRD Bontang saat diwawancara awak media di sela-sela sidak.
“Ada dua persoalan yang kita lihat dimana pertama kesulitan pemerintah menyikapi dan melaksanakan apa yang diinginkan masyarakat untuk memberikan solusi terutama membuat irigasi atau parit untuk pembuangan ketika hujan. Nanti kita panggil kedua belah pihak terutama PT KIE. Kita lihat mereka punya perumahan yang pembuangan airnya mengalir ke area ini,” ungkapnya.
Kata dia, harus mengantisipasi bagaimana Pasar Citra Mas yang baru ini saat difungsikan tidak menambah limbah air.
“Ini akan menjadi salah satu tumpukan dan ini tidak menutup kemungkinan akan terjadi banjir yang lebih besar,” tegasnya.
Ia berharap Komisi III secepatnya memanggil pemilik lahan (PT KIE) dan toko masyarakat (H Biri) bersama warga dan ketua RT beserta dinas yang terkait agar kendala yang dihadapi warga RT 48 segera diselesaikan.
Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Bontang, Astuti membenarkan, sebagian lahan itu milik ayahnya. Tetapi jika lahan itu diperuntukkan bagi orang banyak, maka ayahandanya akan menghibahkan.
“Kalau untuk pemanfaatan orang banyak insyaallah dihibahkan. Namun jika bapak diperlukan hadir pertemuan dikabari saja. Sebab, saya dan bapak pernah membicarakan hal ini. Namun kurang tepat jika saya yang mengambilalih, sebab itu bukan milik saya,” tegas Astuti.