Samarinda, Natmed.id – Aksi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur menggelar tes urine bagi awak media mendapat respons positif dari para jurnalis. Langkah ini dinilai sebagai bentuk transparansi dan bukti bahwa upaya pemberantasan narkotika tidak mengenal kasta profesi.
Jalia, salah seorang wartawan di Samarinda menyatakan dukungannya terhadap inisiatif BNNP Kaltim tersebut. Menurutnya, sebagai pihak yang sering meliput berita kriminal dan narkotika, jurnalis juga harus memiliki keberanian untuk membuktikan bahwa mereka bersih dari barang haram tersebut.
“Bagus ya, artinya petugas tidak pandang bulu. Kita wartawan tidak hanya meliput, tapi kita juga harus memberanikan diri (untuk diperiksa),” ujar Jalia, Senin 29 Desember 2025.
Pemeriksaan ini dianggap sebagai momentum penting bagi kalangan media untuk memberikan contoh nyata kepada masyarakat dalam mendukung program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Menurut Jalia, profesi wartawan pun tidak luput dari risiko paparan narkotika, sehingga pemeriksaan menyeluruh sangat diperlukan untuk menghindari hal-hal negatif yang dapat merusak citra profesi.
“Ini salah satu pemberantasan narkoba yang dari teman-teman wartawan sendiri bisa semoga dicontoh yang lainnya, demi menghindari hal-hal negatif,” tambahnya.
Meski yakin tidak mengonsumsi narkoba, Jalia mengaku tetap merasakan ketegangan saat diminta memberikan sampel urine secara mendadak. Hal ini menjadi pengalaman unik tersendiri bagi para pencari berita yang biasanya berada di balik kamera atau catatan.
“Deg-degan sih. Walaupun saya tahu hasilnya pasti akan negatif, tapi deg-degan juga,” aku Jalia sembari tersenyum lega setelah hasilnya dinyatakan negatif oleh petugas medis BNNP Kaltim.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan profesionalisme jurnalis di Kalimantan Timur tetap terjaga, selaras dengan semangat BNNP Kaltim dalam menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari penyalahgunaan narkotika.
