Artikel ini telah dilihat : 640 kali.
Diskominfo Kaltim

Kemenag RI Luncurkan Qur’an Isyarat yang Mudah Diakses Melalui Website

Samarinda,Natmed.id – Kepala Biro Humas Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia (Karo HDI Setjen Kemenag RI) Ahmad Fauzin menyatakan bahwa transformasi digital merupakan salah satu program prioritas institusi tersebut.

Maka, Qur’an Isyarat telah diluncurkan sebagai yang pertama di Indonesia dan dunia. Program ini ini dirancang khusus untuk memudahkan bagi warga yang kesulitan mendengar maupun para penyandang tunarungu.

Tidak hanya di Indonesia, Qur’an Isyarat ini akan diproduksi dan disebarluaskan di beberapa penjuru dunia.

“Kita sudah terbitkan Qur’an Isyarat yang pertama di Indonesia bahkan di dunia. Nanti tidak hanya di Indonesia, tapi juga akan diproduksi untuk beberapa negara,” jelas Ahmad Fauzin via zoom dalam Media Gathering Bersama Kemenag Kaltim di Ruang Kalimaya Diamond Hotel Samarinda, Senin (27/11/2023).

Ia melanjutkan, ke depan tak hanya kitab suci Al-Qur’an saja yang akan diproduksi menggunakan bahasa isyarat. Namun, juga kitab Injil Isyarat dengan 170 ayat bahasa isyarat di dalamnya.

“Nanti ke depannya, 15 Desember kita akan produksi juga Injil Isyarat yang di dalam itu ada 160 sampai 170 ayat,” terangnya.

Baca Juga :  BPKP Kaltim Gelar Workshop, Upaya Perbaikan Tata Kelola Keuangan Desa di Kaltim

Menurut Ahmad Fauzin, kitab suci isyarat itu dalam diakses melalui website resmi Kemenag yang telah dilengkapi dengan fitur berbasis audio. Dengan demikian, para penyandang disabilitas, termasuk penyandang tunanetra dapat memanfaatkannya lebih lanjut.

Selain itu, para penyandang buta warna parsial juga dimudahkan untuk mengakes website Kemenag dengan adanya fitur khusus. Masyarakat berkebutuhan khusus ini juga akan mudah memanfaatkan website Kemenag untuk kepentingannya.

“Di website Kemenag sudah mendukung untuk orang disabilitas seperti para tunanetra ini. Di website sudah berbasis audio, jadi kalau buka kita langsung bisa dengarkan audio bagi tunanetra,” ujar Ahmad.

“Bisa juga diakses oleh mereka yang buta warna parsial. Artinya program ini bisa diterima oleh masyarakat secara luas tanpa terbatas pada yang normal,” lanjutnya.

Seluruh fitur dan kemudahan yang diberikan oleh Kemenag merupakan sebuah inovasi dan komitmen yang berdasar pada tranformasi digital. Hal ini tanpa memandang kalangan tertentu serta memudahkan para kalangan berkebutuhan khusus lainnya.

Diharapkan, dengan fitur dan inovasi lainnya yang telah diluncurkan Kemenag RI ini dapat menjadi referensi bagi seluruh instansi dan lembaga pemerintahan baik negeri maupun swasta di Indonesia melakukan hal serupa.

Baca Juga :  PST GPIB 2024 Usung Tema Integrasi Antargenerasi Berbasis Komunitas Digital

Related posts

Apel Terakhir, Isran Noor Sampaikan Pesan Penuh Semangat

Muhammad

Percepat Net Zero Emission, Kementerian ESDM Gelar Bimtek di Samarinda

Laras

Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2024, Kaltim Targetkan 5 Pilar Sukses

Aminah