National Media Nusantara
Kesehatan

Kasus DBD Renggut 11 Nyawa di Kaltim, Ini Sebaran Daerahnya

Teks: Demam Berdarah Dengue (DBD)

Samarinda, Natmed.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kalimantan Timur kembali memakan korban. Hingga 19 September 2025, tercatat 11 orang meninggal dunia.

Korban jiwa tersebar di delapan daerah. Kutai Barat mencatat dua kematian, begitu juga Paser dan Bontang. Sementara Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Berau, Samarinda, dan Balikpapan masing-masing satu kasus. Data ini dipaparkan dalam rapat koordinasi yang dipimpin Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin.

Rapat digelar dua sesi. Pada Rabu 17 September 2025 Dinkes Kaltim bertemu daring dengan Dinas Kesehatan Kota Bontang. Dua hari kemudian, Jumat 19 September 2025 giliran Dinas Kesehatan Samarinda, Kutai Barat, dan Penajam Paser Utara yang dilibatkan. Pertemuan diikuti kepala dinas kesehatan, direktur rumah sakit, kepala puskesmas, dan pengelola program DBD.

Dalam pembahasan, sejumlah faktor penyebab kematian pasien muncul ke permukaan. Di antaranya keterlambatan pasien datang ke fasilitas kesehatan, keluarga yang menolak rujukan, pasien dengan penyakit penyerta atau infeksi ganda, keterbatasan pemeriksaan rapid test NS1 pada kunjungan pertama, serta pasien yang tidak memiliki jaminan kesehatan.

Jaya mengingatkan agar fasilitas kesehatan tidak menunda pemeriksaan NS1 pada pasien dengan demam.

“Jangan meremehkan pemeriksaan NS1, karena hasil ini sangat menentukan komunikasi dengan keluarga pasien dan penanganan medis lebih lanjut,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, Dinkes Kaltim akan menerbitkan surat edaran ke seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota dan rumah sakit. Edaran menegaskan kewajiban pemeriksaan NS1 sejak awal, distribusi reagen ke fasilitas kesehatan, serta koordinasi dengan BPJS Kesehatan terkait penjaminan pembiayaan.

Langkah lain adalah penguatan surveilans vektor. Caranya dengan memantau Angka Bebas Jentik (ABJ), melaksanakan larvasidasi, dan melakukan fogging fokus di wilayah yang ditemukan kasus.

Menurut Jaya, strategi ini perlu dijalankan konsisten. “Kami minta semua pihak lebih sigap, dari fasilitas kesehatan hingga masyarakat, agar jangan terlambat menangani DBD,” tambahnya.

Angka kematian akibat DBD menunjukkan bahwa persoalan ini belum tertangani tuntas. Dengan korban yang tersebar di delapan daerah, Dinkes Kaltim menekankan pentingnya deteksi dini, edukasi kepada keluarga pasien, dan pemberantasan sarang nyamuk. Upaya ini diharapkan mampu menekan angka kasus sekaligus mencegah jatuhnya korban jiwa baru.

Related posts

Pekerja Rentan Bisa Didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan

Aditya Lesmana

Astried Sebut Gagal Ginjal Sudah Menyentuh Anak Muda

Arum

Imbas Kematian Bayi Nadhifa, Direktur RSUD AWS Terancam Diganti

ericka

You cannot copy content of this page