Samarinda, Natmed.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mulai menyiapkan pembangunan laboratorium Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) sebagai langkah memperkuat keamanan pangan segar di daerah. Pembangunan dirancang mulai 2026 dan ditargetkan beroperasi pada 2027.
Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim Siti Farisyah Yana menjelaskan bahwa pembangunan laboratorium OKKPD menjadi kebutuhan mendesak karena meningkatnya temuan pangan segar yang terkontaminasi pestisida dan bahan kimia berbahaya.
“Ini kebutuhan yang memang harus dipenuhi. Kita ingin membangun generasi emas yang terlindungi dari pangan yang terkontaminasi. Sekarang banyak sekali makanan segar yang terpapar pestisida atau pengawet, sementara kita belum punya laboratorium untuk menguji itu,” ujarnya saat menghadiri puncak HKN ke-61 di halaman Gelora Kadrie Oening Samarinda pada Sabtu 15 November 2025
OKKPD merupakan lembaga resmi di daerah yang bertugas memastikan keamanan pangan segar asal tumbuhan mulai dari sayuran, buah-buahan, hingga komoditas tanaman lain sebelum dipasarkan kepada masyarakat.
Fungsinya berbeda dari BPOM yang mengawasi pangan olahan. Di Kaltim, proses uji pangan segar selama ini terbatas dan sering harus dikirim ke Jawa atau pihak swasta.
Karena itu, Yana menilai pembangunan laboratorium ini bukan hanya solusi, tetapi langkah strategis menuju kemandirian daerah dalam pengawasan pangan.
“Bahkan pernah ditemukan buah anggur yang mengandung sianida karena paparan pestisida. Ini menunjukkan pentingnya edukasi kepada petani, misalnya agar tidak menyemprot pangan mendekati masa panen. Kita harus menjaga keamanan pangan sebelum makanan itu dikonsumsi,” tambahnya.
Laboratorium ini direncanakan mulai dibangun pada 2026 dan mulai berjalan pada 2027 di Samarinda. “Nanti kabupaten dan kota tidak perlu lagi mengirim sampel ke luar daerah. Semuanya bisa diuji di Kaltim saja. Ini bagian dari kemandirian menuju masa depan emas,” kata Yana.
Pembangunan laboratorium OKKPD juga disebut sudah mendapatkan perhatian gubernur, mengingat keamanan pangan menjadi bagian penting dalam pembangunan sumber daya manusia Kaltim.
Yana berharap pengawasan pangan segar menjadi lebih kuat, cepat, dan terjangkau, sehingga masyarakat mendapatkan jaminan keamanan pangan yang lebih baik.
