Kukar, Natmed.id – Langkah nyata pencegahan stunting dilakukan di Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar) dengan pelatihan pembuatan makanan tambahan bergizi bagi kader Posyandu.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa 29 April 2025 di Balai Desa ini melibatkan Puskesmas Loa Kulu dan tim gizi sebagai narasumber, dengan peserta seluruh kader Posyandu desa.
Pelatihan ini menyasar kemampuan kader dalam menyusun menu sehat untuk balita dan ibu hamil, mulai dari teori gizi seimbang hingga praktik langsung membuat olahan seperti bubur kacang hijau, puding jagung susu, dan camilan dari singkong.
Pelaksana Tugas Sekretaris Kecamatan Loa Kulu, Khairuddinata, menyambut baik pelatihan ini dan menyebut kader Posyandu sebagai pilar penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat desa.
“Kader Posyandu punya peran besar dalam menurunkan angka stunting. Lewat pelatihan ini, mereka bisa lebih aktif dan kreatif dalam memberi edukasi dan layanan gizi,” ucap Khairuddinata.
Ia juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah desa, fasilitas kesehatan, dan masyarakat dalam membentuk generasi sehat, terutama pada masa emas pertumbuhan anak.
Dalam pelatihan tersebut, materi gizi juga mencakup pemanfaatan pangan lokal yang terjangkau dan mudah diperoleh. Hal ini bertujuan agar hasil pelatihan dapat langsung diterapkan dalam kegiatan Posyandu, termasuk edukasi langsung kepada keluarga balita.
Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia mengaku optimistis jika pelatihan serupa dilanjutkan secara berkala, upaya penurunan angka stunting akan lebih efektif.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat karena langsung menyentuh aspek penting, yaitu pemenuhan gizi masyarakat. Kami berharap dapat terus bekerja sama dengan Puskesmas dan kecamatan untuk kegiatan serupa ke depan,” ujar Sukirno.
Ia juga menambahkan bahwa upaya ini akan memperkuat peran kader dalam memberikan solusi jangka panjang terhadap masalah gizi yang masih menjadi tantangan di tingkat desa.
Puskesmas Loa Kulu sendiri berkomitmen mendampingi pelaksanaan tindak lanjut dari pelatihan ini. Materi pelatihan disesuaikan dengan panduan nasional, termasuk buku saku dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Desa yang telah diterapkan di berbagai daerah.(Adv)
