Reporter: Emmi – Editor: Redaksi
Bontang, Natmed.id – Dandim 0908/Btg Letkol Arh Choirul Huda menjadi orang pertama penerima vaksinasi Covid-19 di Kota Bontang.
Ditemui awak media usai melakukan suntik vaksinasi, ia menyatakan vaksin Sinovac telah melalui uji klinis guna membentuk imun tubuh agar lebih kebal terhadap Covid-19.
“Saya yakin sekali manfaat dari vaksin ini. Karena sudah teruji dan ditangani oleh para ahli,” ungkapnya pada awak media di Aula Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang Jalan Awang Long, Kelurahan Bontang Baru, Rabu, (26/1/2021).
Ia menjelaskan, usai melakukan suntik vaksin Sinovac, dirinya tidak diberikan arahan dari pihak pelayanan medis terkait harus melakukan istirahat yang cukup.
“Dari Dinas Kesehatan tidak ada pantangan tertentu,” tuturnya.
Namun kata dia, meskipun telah dilakukan vaksinasi Covid-19 dirinya akan tetap menjalankan protokol kesehatan, terlebih lagi akan ada vaksinasi tahap kedua untuk memaksimalkan kekebalan imun tubuh.
“Karena orang yang telah melakukan vaksin tahap pertama, belum tentu ada jaminan bahwa orang tersebut bakal kebal. Sebab, akan ada vaksin kedua,” terangnya.
Sementara itu diketahui Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni gagal mendapatkan vaksinasi Covid-19 lantaran usianya telah mencapai 61 tahun.
Selain Neni, ada 3 nama lain tidak bisa mendapatkan vaksinasi tahap pertama yakni Kapolres Bontang, AKBP Hanifa Martunas Siringoring akibat tekanan darah tinggi, begitupun dengan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bontang, Suhardi.
Kemudian, Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam dikarenakan dirinya pernah terpapar Covid-19. Pejabat lain yang tidak bisa divaksin adalah Kajari Bontang Dasplin.
