Samarinda ,Natmed.id– Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor mengungkapkan bahwa hingga memasuki penghujung tahun keempat kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Hadi Mulyadi, target pendapatan Kaltim sudah tercapai.
“IKN (Ibu Kota Nusantara) itu sampai tahun 2024 akan menyerap anggaran hingga Rp54 triliun. Artinya, visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur itu sudah tercapai,” ucap Isran pada Gebyar Pajak Tahun 2022 di Ruang Serbaguna Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Senin (10/10/2022).
Dijelaskan Isran, maksud pengertian pendapatan itu bukan hanya pendapatan asli daerah (PAD), melainkan semua pendapatan yang dipakai untuk biaya pembangunan Kaltim.
Ia memaparkan, tahun 2022 ini saja pendapatan Kaltim sudah mencapai Rp17 triliun. Bila ditambah dengan pembiayaan untuk IKN maka angkanya akan bertambah lebih besar lagi dan belum lagi ditambah pendapatan tahun 2019, 2020 dan 2021.
Selain itu, yang perlu diketahui juga ialah meski diterpa pandemi Covid-19, pendapatan Kaltim tetap naik dengan berbagai inovasi dan kreativitas daerah.
Lanjut Isran, meski ada saja yang menganggap kepemimpinannya gagal, ia akan tetap bekerja dan berjuang. Ia yakin apa yang diperjuangkan bersama Wagub Hadi Mulyadi sudah berbuah manis.
“Sing penting ada buktinya. Bahkan Gubernur dan Wakil Gubernur biar tidak mencalonkan lagi sudah tercapai, saya sudah puas. Dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara itu sudah jauh melebihi target pendapatan Rp32 triliun,” bangganya.
Ia menambahkan, penempatan IKN yang berada di Kaltim bukan satu hal yang tiba-tiba saja datang, namun membutuhkan perjuangan dan strategi.
“Kalau ibaratnya bekuntau, main silat, itu berdarah-darah kalau dianalogikan,” sebutnya.
Mantan Bupati Kutai Timur itu pun mengaku tak begitu risau terkait masih adanya komentar miring soal pemindahan IKN ke Kaltim.
“Tetap maju, berjuang untuk rakyat. Yang pasti, IKN sudah banyak memberi dampak. Jalan-jalan bukan hanya di sekitar IKN yang mulus. APBN untuk jalan nasional semakin banyak turun ke daerah. Jalur ke utara, tengah dan selatan semua diperbaiki dengan APBN. Itu juga dampak positif dari IKN yang berhasil kita perjuangkan,” pungkasnya.