
Samarinda, natmed.id – Anggota DPRD Kalimantan Timur Sapto Setyo Pramono menyebutkan bahwa rencana investasi besar-besaran perusahaan energi asal Italia, ENI, harus dijadikan momentum strategis bagi Kalimantan Timur untuk memperoleh keuntungan maksimal, khususnya dalam skema participating interest (PI) sebesar 10 persen.
Ia menilai bahwa langkah tersebut bukan hanya realistis tetapi juga wajib diperjuangkan demi mendorong peningkatan pendapatan daerah dan memperkuat posisi fiskal Kaltim di masa depan.
Ia menegaskan, jika skema PI benar-benar terealisasi pada 2027 seperti yang dikemukakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), maka Kaltim tidak boleh ragu untuk mengambil bagian.
“Dengan adanya tambahan PI dari blok-blok baru itu, tentu akan semakin memperkuat APBD kita. Ini akan sangat membantu Pak Gubernur dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kaltim,” ujarnya, Sabtu, 19 Juli 2023.
Lebih lanjut, Sapto menyoroti blok-blok migas yang saat ini telah dikelola oleh ENI, seperti Rapak dan Ganal, serta potensi pengembangan lebih lanjut yang diyakini akan memperbesar peluang PI untuk daerah.
Ia menyampaikan optimisme bahwa proyek ini akan berdampak signifikan terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan pada akhirnya memperkuat postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim.
Ia meyakini bahwa jika blok-blok gas baru seperti Merakes dan Jangkrik dapat memberikan tambahan PI, maka efeknya akan langsung dirasakan oleh pemerintah daerah dalam bentuk anggaran pembangunan dan pelayanan publik.
Ia menambahkan, peluang ini harus dijadikan kesempatan bagi Kaltim untuk membuktikan kapasitasnya dalam mengelola sumber daya secara mandiri dan bertanggung jawab.
Dukungan terhadap pengelolaan PI juga datang dari pemerintah pusat.
Dalam pidatonya saat membuka Musda Golkar Kaltim, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa ENI akan menggelontorkan investasi senilai USD10 miliar atau sekitar Rp150 triliun di wilayah lepas pantai Kalimantan Timur. Investasi ini akan difokuskan pada pengelolaan lapangan gas alam di Blok Merakes dan Jangkrik, yang terletak di Selat Makassar.
Menteri Bahlil memastikan bahwa proyek tersebut akan mulai berproduksi pada 2027. Ia menyatakan akan mendorong agar sebagian PI dari proyek itu dapat diberikan kepada pemerintah daerah Kaltim.
Menurutnya, langkah tersebut sejalan dengan visi desentralisasi energi dan penguatan peran daerah dalam pengelolaan sumber daya strategis nasional.
Lebih jauh, Bahlil menekankan bahwa kehadiran ENI tidak hanya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi regional, tetapi juga akan membuka ribuan lapangan kerja baru, khususnya di sektor energi dan konstruksi.
Ia menyebut proyek ini sebagai bagian dari skema hilirisasi energi yang tidak terlepas dari agenda besar nasional, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang membutuhkan dukungan pasokan energi dalam jangka panjang.