Pasuruan, Natmed. id – Perayaan Bangil Carnival 2025 dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke-1096 berlangsung meriah dan kondusif, Minggu 21 September 2025. Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang rute karnaval yang dimulai dari Parkir Bangkodir hingga Alun-Alun Bangil sejauh sekitar satu kilometer.
Untuk menjaga kelancaran acara, Polres Pasuruan menurunkan 221 personel gabungan sejak pagi hingga malam hari. Personel keamanan ditempatkan di berbagai titik strategis untuk memastikan arus kegiatan berjalan tertib dan aman.
Kapolres Pasuruan AKBP Jazuli Dani Iriawan menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran yang terlibat. “Alhamdulillah, Bangil Carnival 2025 berjalan aman dan kondusif. Saya bangga dengan dedikasi anggota yang bekerja tanpa kenal lelah di lapangan,” ujarnya.
Pengamanan dimulai pukul 06.00 WIB dengan apel gabungan di Parkir Bangkodir, dipimpin langsung Kapolres. Usai apel, anggota ditempatkan sesuai ploting di sepanjang jalur karnaval hingga Alun-alun Bangil. Rangkaian pengamanan berlangsung hingga acara selesai pada malam hari.
Dari total 221 personel, 137 di antaranya merupakan anggota Polres Pasuruan, ditambah 20 anggota Kodim 1809 Pasuruan, 20 personel Satpol PP, 5 dari Dinas Perhubungan, dan 5 tenaga medis dari Dinas Kesehatan. Kehadiran panitia, Banser, serta masyarakat turut mendukung terciptanya suasana kondusif.
Kabagops Polres Pasuruan Kompol Tulus Adhi Sanyoto memimpin apel konsolidasi penutupan pada pukul 20.00 WIB. Dalam evaluasi, ia menekankan pentingnya kedisiplinan dan koordinasi antar-instansi yang telah berjalan baik sepanjang kegiatan.
Kapolres menegaskan, keberhasilan pengamanan tidak hanya ditentukan aparat kepolisian, tetapi juga berkat kerja sama semua elemen.
“Sinergi dengan TNI, Satpol PP, Dishub, Banser, panitia, dan masyarakat menjadi kunci suksesnya Bangil Carnival tahun ini,” tegasnya.
Dengan selesainya rangkaian kegiatan tanpa gangguan berarti, Polres Pasuruan memastikan akan terus meningkatkan koordinasi lintas sektoral dalam setiap agenda besar daerah. Harapannya, tradisi tahunan ini bisa terus menjadi ikon budaya yang aman, meriah, dan membanggakan masyarakat Pasuruan.
