Samarinda, Natmed.id – Memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79 Kementerian Agama (Kemenag) Tahun 2024, Wali Kota Samarinda Andi Harun mewakili Menteri Agama (Menag) Nazaruddin Umar menyampaikan pentingnya menjaga harmoni dan religibilitas masyarakat Indonesia.
Andi Harun menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara agama maupun sekuler, melainkan sebuah bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam bingkai keberagaman.
“Negara memberi tempat terhormat bagi agama. Meski demikian, propaganda antiagama tidak dapat ditoleransi. Sebab, masyarakat Indonesia telah dikenal religius selama berabad-abad,” ujarnya saat menjadi inspektur upacara dalam peringatan HAB ke-79 Kemenang di MTs Negeri Samarinda, Jumat (3/1/2025).
Ia juga menyoroti tugas berat Kemenag untuk mendekatkan umat pada ajaran agama. Kesenjangan antara ajaran agama dan realitas kehidupan masyarakat menjadi perhatian serius.
“Setiap agama melarang korupsi, kekerasan, dan kebencian, tetapi anomali seperti itu masih terjadi di masyarakat,“ ujarnya.
“Keberhasilan tugas Kementerian Agama terukur dari seberapa dekat umat dengan nilai agama. Jika umat makin jauh dari ajaran agama, maka tugas Kementerian Agama belumlah berhasil,” ungkapnya.
Peringatan HAB ke-79 kali ini mengambil tema “Umat Rukun Menuju Indonesia Emas”. Tema ini selaras dengan visi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Harmoni antarumat beragama diyakini menjadi fondasi menuju Indonesia Emas yang dicita-citakan.
Ia menyebut Indonesia sebagai salah satu contoh terbaik bagi dunia dalam hal kerukunan antarumat beragama. Dengan keberagaman 17.580 pulau, 1.340 suku bangsa, dan 715 bahasa daerah, Indonesia berhasil membangun harmoni dalam keberagaman.
“Kerukunan umat beragama di Indonesia adalah keajaiban dunia dan anugerah Tuhan. Dunia menaruh harapan besar kepada Indonesia sebagai kiblat kerukunan,” tegasnya.
Tantangan global seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan konflik membutuhkan suara pemimpin agama untuk menggerakkan solusi bersama.
Kementerian Agama juga diharapkan mampu menguatkan perannya dalam kampanye penyelamatan lingkungan, literasi teknologi, dan pemberdayaan umat.
“Kementerian Agama itu ibarat kain putih bersih, sedikit noda pun akan tampak jelas. Kita semua harus menjadi teladan dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi,” tegasnya.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kerukunan demi agama, bangsa, dan negara. “Mari satukan langkah dan pikiran untuk berhikmat demi Indonesia yang lebih baik,” tutupnya.
Beta feature