National Media Nusantara
Pasuruan

Gus Shobih Minta Kepala Desa Aktif Edukasi Warga Tentang Bahaya Pernikahan Dini

Pasuruan, Natmed.id – Wakil Bupati (Wabup) Pasuruan Shobih Asrori mengimbau seluruh kepala desa dan lurah di 24 kecamatan agar berperan aktif dalam mendukung program pemerintah daerah untuk menciptakan keluarga berkualitas. Salah satu langkah penting yang ia tekankan adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya pernikahan dini.

Menurutnya, praktik pernikahan di usia muda dapat menghambat terwujudnya keluarga yang harmonis dan mandiri. Pasangan yang menikah terlalu dini, kata Wabup Shobih, kerap belum siap secara fisik, mental, dan ekonomi sehingga berisiko menghadapi berbagai persoalan, mulai dari kemiskinan hingga kekerasan dalam rumah tangga.

“Saya minta kepala desa terus mengingatkan warganya agar memahami dampak pernikahan dini sesuai Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019. Apalagi Pasuruan masih tercatat sebagai daerah dengan dispensasi nikah tertinggi di Jawa Timur,” ujarnya dalam acara Launching 365 Desa/Kelurahan Kampung Keluarga Berkualitas di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Rabu 12 November 2025.

Gus Shobih, sapaan akrabnya, menegaskan pentingnya peran desa dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama di wilayah pedesaan yang masih banyak ditemukan kasus pernikahan di bawah umur. Menurutnya, mencegah pernikahan dini adalah bagian dari upaya membangun generasi sehat, cerdas, dan tangguh.

“Anak yang tumbuh sehat dan cerdas pasti lahir dari keluarga yang siap secara lahir dan batin. Kalau pernikahan dilakukan terlalu muda, tentu akan sulit membentuk keluarga berkualitas,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Shobih juga mengapresiasi langkah 32 desa yang telah memiliki peraturan desa (Perdes) tentang Perlindungan Perempuan dan Anak. Peraturan tersebut dinilai sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Ia menuturkan, keberadaan Kampung Keluarga Berkualitas diharapkan mampu mengintegrasikan berbagai program pemberdayaan masyarakat dan penguatan keluarga dari tingkat dasar hingga mandiri. Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas P3AP2KP disebut terus berupaya memperkuat kolaborasi lintas sektor demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Mari bersama-sama membangun fondasi keluarga yang sehat dan berdaya. Kesehatan dan kesejahteraan adalah kunci untuk mewujudkan Kabupaten Pasuruan yang maju, adil, dan sejahtera,” kata Shobih menambahkan.

Pada momen yang sama, Pemkab Pasuruan juga memberikan penghargaan kepada 27 Kampung Keluarga Berkualitas Berkelanjutan di 17 kecamatan. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gus Shobih sebagai bentuk apresiasi terhadap desa yang berhasil meningkatkan klasifikasi kualitas keluarga dari dasar hingga berkelanjutan.

Related posts

JLU Pasuruan Diterpa Kontroversi, Pemerintah Dinilai Paksakan Proyek Tak Masuk RPJMD

Sahal

Disperindag Pastikan BBM Pertalite di Pasuruan Aman, Satu SPBU Butuh Tera Ulang

Sahal

Fiskal Ketat, Pemkot Pasuruan Pangkas Belanja dan Tukin ASN Hingga 20 Persen

Sahal