Bontang,Natmed.id – Akibat masih tingginya kasus Covid-19 di Kota Bontang, menyusul Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 membuat sekolah menunda pembelajaran tatap muka (PTM).
Dikatakan Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang Abdul Haris tahun ajaran baru 2021/2022 masih menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sistem daring atau online.
“Kita tidak bisa memaksa keadaan, mau tidak mau kita harus mengikuti arahan pemerintah untuk kebaikan kita semua. PJJ solusi yang terbaik saat ini,” kata Abdul Haris saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (29/7/2021).
Akan tetapi, PJJ tidak berjalan sesuai dengan harapan. Mengingat proses pelaksanaan PJJ sudah berlangsung setahun lebih dan pelaksanaannya tentu saja tidak semudah dengan pembelajaran tatap muka, dimana siswa dan guru berada di dalam satu ruangan, dan dapat saling berkomunikasi secara langsung.
Menurutnya, para pengajar agar dapat lebih kreatif dan inovatif di dalam menyampaikan materi pelajaran kepada anak didik.
“Sarana pembelajaran harus mengandalkan kreativitas untuk menyesuaikan materi pembelajaran, guru- guru harus lebih bisa memilih dan mencari terobosan terkait teknik atau metode dalam menyampaikan pembelajaran, agar dapat menarik perhatian siswa,” jelasnya.
Lebih lanjut, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meminta agar pihak sekolah dapat memberikan bimbingan teknis kepada guru, dengan begitu para guru dapat memanfaatkan aplikasi yang tersedia, kemudian dimodifikasi lagi dengan memadukan teknologi lainnya, sehingga menghasilkan suatu terobosan terbaru yang membuat para siswa menarik ketika dalam proses pembelajaran online.
“Dibutuhkan dukungan seluruh elemen, termasuk sekolah, guru dan siswa. Saya harap, para guru kita dapat melakukan hal itu,” tandasnya.