Reporter: Emmi – Editor: Redaksi
Bontang, Natmed.id – Harga kebutuhan bahan pokok di Kota Bontang, khususnya gula pasir mengalami lonjakan. Hal ini berdasarkan hasil analisis gejolak harga yang mencapai 25,9 persen.
Hal tersebut dinyatakan Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Kota Bontang, Debora Kristiani, chat via Whats App, Senin, (6/4/2020) bahwa informasi dari beberapa pedagang dan distributor, pasokan gula pasir harganya memang sudah melonjak dari produsen.
“Ini kemungkinan karena pasokan gula impor berkurang. Untuk memenuhi kebutuhan, produsen perlu menaikkan kapasitas produksi. Akibatnya biaya produksi meningkat, berimbas kepada kenaikan harga jual,” jelasnya.
Lanjutnya, harga gula di pasaran saat ini berkisar Rp 18 ribu – Rp 20 ribu. Sementara itu, bahan pangan minyak goreng terpantau stok aman dan tidak bergejolak.
“Kebutuhan minyak masih tercukupi, dengan ketersediaan yang ada di Bontang. Selain itu, terdapat beberapa gudang besar di Bontang yang dapat menyimpan barang dalam jumlah besar dalam beberapa kurun waktu,” ungkapnya.
Adapun bahan pokok lain seperti, jagung, cabai keriting, bawang merah. Bawang putih, telur ayam dan daging ayam, terpantau aman baik harga dan pasokannya.
Cabai rawit dan daging sapi cukup untuk 1 bulan ke depan. Karena cabai rawit merupakan bahan pangan cepat rusak. Sehingga pedagang tidak berani memasok banyak karena permintaan juga berkurang, akibat banyak warung makan tutup.
“Sedangkan daging sapi dihitung jumlah sapi yang telah dipotong. Pemotongan setiap hari di RPH Kota Bontang. Sehingga stok yang beredar tidak banyak,” tutupnya.