Tabang,Natmed.id – Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor meresmikan penggunaan Jembatan Sungai Belayan di Kecamatan Tabang, Kutai Kartanegara, Selasa (4/7/2023).
Gubernur menegaskan tanpa dukungan masyarakat dan peran besar Bayan Group, khususnya PT Fajar Sakti Prima (FSP), maka jembatan sepanjang 587 meter itu tidak akan pernah terbangun.
“Tanpa kerja sama masyarakat dan peran besar Bayan Group, terutama PT Fajar Sakti Prima, dengan kesaktiannya, kita tidak akan bersama-sama di sini,” ucap Gubernur Isran Noor mengawali sambutannya sebelum peresmian.
Secara resmi Bayan Group menyerahkan aset jembatan dengan lebar 6 meter itu kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Bayan Group membangun dua jembatan yang sama-sama melintasi Sungai Belayan.
Di sisi utara dengan kondisi jembatan yang jauh lebih luas, khusus hanya digunakan untuk hauling batu bara. Sedangkan jembatan di sisi selatan digunakan untuk public atau masyarakat umum.
Selain membangun jembatan, Bayan Group juga sedang membangun jalan yang kelak akan menghubungkan Muara Pahu – Tabang di Kutai Kartanegara (90 km) dan Tabang – Senyiur di Kutai Timur (90 km). Perkiraan panjang jalan itu sekitar 180 km.
“Jadi, meski perusahaan ini berhenti menambang, aset jalan ini akan menjadi milik negara. Otomatis juga akan menjadi milik rakyat Kaltim,” tegas Gubernur.
Kepala Teknik Tambang PT Fajar Sakti Prima Arifin Batung mengungkapkan pembangunan jembatan ini diselesaikan dalam waktu 15 bulan (Januari 2021-April 2022). Nilai pembangunan jembatan untuk umum ini sebesar Rp177 miliar. Di sisi jembatan juga ada koridor bagi para pejalan kaki.
Secara keseluruhan untuk panjang jalan 100 km yang dibangun menggunakan dana CSR Bayan Group, terdapat 7 jembatan yang sudah dibangun dengan total anggaran sebesar Rp870 miliar.
“Jembatan ini akan menghubungkan tiga kabupaten. Kutai Timur, Kutai Kartanegara dan Kutai Barat,” kata Arifin Batung.