National Media Nusantara
Kalimantan Timur

Gas Melon Langka, Harga Eceran Meroket di Samarinda dan Balikpapan

Teks: Warga antri gas Elpiji 3 Kg di salah satu pangkalan

Samarinda, Natmed.id – Kelangkaan gas LPG 3 kg atau yang dikenal sebagai gas melon kembali menghantui warga Kalimantan Timur. Di sejumlah daerah seperti Samarinda dan Balikpapan, antrean panjang pembeli terlihat di berbagai pangkalan, sementara harga di tingkat pengecer melonjak tajam hingga di atas harga eceran tertinggi (HET).

Di Samarinda, harga eceran yang seharusnya berkisar Rp22 ribu per tabung kini mencapai Rp30 ribu hingga Rp35 ribu di tingkat pengecer. Sementara di Balikpapan, sejumlah warga bahkan mengaku terpaksa membeli dengan harga Rp40 ribu karena stok di pangkalan habis sejak pagi.

“Sudah tiga hari susah sekali cari gas. Di pangkalan kosong, jadi terpaksa beli di warung meskipun mahal,” ujar Rina, warga Jalan Suryanata, Samarinda.

Menanggapi situasi ini, Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud (Harum) meminta Pertamina Patra Niaga segera menambah alokasi pasokan dan memperketat pengawasan distribusi. Ia menegaskan, gas melon merupakan kebutuhan dasar yang tidak boleh langka di daerah penghasil energi seperti Kaltim.

“Saya sudah koordinasi langsung dengan Pertamina. Warga tidak boleh kesulitan mendapatkan gas, terutama ibu rumah tangga dan pelaku usaha kecil,” kata Harum usai menerima kunjungan Executive GM PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Isfahani, di Kantor Gubernur Kaltim, Senin 6 Oktober 2025.

Pemerintah daerah akan melakukan evaluasi bersama pihak Pertamina dan aparat pengawasan untuk memastikan distribusi tepat sasaran. Ia menyoroti adanya indikasi sebagian tabung bersubsidi disalurkan kepada konsumen yang tidak berhak.

“Subsidi harus dinikmati masyarakat kecil, bukan pelaku usaha besar. Kami akan awasi ketat distribusinya bersama aparat,” tegasnya.

Sementara itu, Executive GM PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Isfahani menyatakan pihaknya tengah menyiapkan langkah darurat dengan menambah suplai LPG 3 kg ke wilayah terdampak, khususnya Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara.

“Kami memastikan stok aman dan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Penambahan pasokan dilakukan bertahap sambil memperbaiki jalur distribusi,” ujarnya.

Berdasarkan data Pertamina, kebutuhan LPG 3 kg di Kalimantan Timur mencapai sekitar 3.000 metrik ton per bulan, dengan lonjakan permintaan hingga 15 persen dalam dua pekan terakhir akibat peningkatan aktivitas UMKM dan rumah tangga.

Pemprov Kaltim mengimbau masyarakat tidak melakukan panic buying dan membeli sesuai kebutuhan. Aparat juga diminta menindak tegas oknum pengecer yang menjual di atas HET.

Related posts

Sekretaris Daerah Kota Samarinda Berduka, Ibunda Hj. Rusdiani Berpulang

salamah

JMSI Banten Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Bumi Pandeglang

Febiana

Etika dan Moral, Modal Utama Wartawan

Phandu