National Media Nusantara
Pasuruan

FKUB Pasuruan Dorong Peningkatan Peran Aktif Perempuan dalam Moderasi Beragama

Pasuruan, Natmed.id– Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pasuruan menggelar Sarasehan Kerukunan Perempuan Lintas Agama sebagai bentuk komitmen memperkuat toleransi dan moderasi beragama di tengah masyarakat yang majemuk. Kegiatan berlangsung di Ballroom Elkana, Jalan Panglima Sudirman No. 23, Sabtu 8 November 2025 pagi.

Sarasehan ini mengangkat tema “Peran Aktif Perempuan Lintas Agama dalam Membangun Toleransi dan Keberagaman”. Forum tersebut menjadi ruang pertemuan bagi perempuan dari berbagai latar belakang agama untuk berbagi pengalaman dan gagasan dalam memperkuat nilai-nilai kebersamaan di Kota Pasuruan.

Ketua FKUB Kota Pasuruan H Ma’mur Salim mengatakan perempuan memiliki peran penting dalam menjaga harmoni sosial.

“Perempuan adalah agen perdamaian yang bisa menanamkan nilai toleransi sejak dini di lingkungan keluarga dan masyarakat,” kata Ma’mur Salim.

Menurut Ma’mur, forum seperti ini merupakan langkah nyata dalam membangun komunikasi lintas iman yang setara dan terbuka. Ia berharap perempuan lintas agama dapat terus menjadi jembatan pemersatu di tengah perbedaan keyakinan.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa bersama, diikuti sambutan dari panitia dan FKUB. Suasana berlangsung hangat dan penuh keakraban di antara peserta dari berbagai komunitas keagamaan.

Sesi inti menghadirkan narasumber utama Hj. Masfufah dan Pdt Elsya Sohilait yang memaparkan pandangan tentang pentingnya peran perempuan dalam memperkuat moderasi beragama. Keduanya menegaskan bahwa perempuan harus menjadi garda depan dalam menolak intoleransi dan menumbuhkan empati sosial.

Masfufah menilai perempuan memiliki pengaruh besar dalam membentuk karakter anak-anak yang toleran dan berwawasan kebangsaan. “Pendidikan karakter berawal dari keluarga. Di sana, peran ibu menjadi sangat penting untuk menanamkan nilai menghargai perbedaan,” tuturnya.

Sementara itu, Pdt Elsya Sohilait menambahkan, kerja sama lintas iman di kalangan perempuan bisa menjadi fondasi kuat untuk menciptakan keharmonisan.

“Kita perlu terus berinteraksi tanpa prasangka, agar keberagaman menjadi kekuatan, bukan pemisah,” katanya.

Sarasehan ini juga menjadi ajang mempererat hubungan antar organisasi perempuan lintas agama di Kota Pasuruan. Peserta dari berbagai lembaga dan komunitas aktif berdialog, bertukar pengalaman, serta menyampaikan ide-ide untuk memperkuat kegiatan sosial bersama.

Menutup kegiatan, Ketua FKUB Kota Pasuruan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berpartisipasi. Ia berharap, semangat kebersamaan dan toleransi yang dibangun melalui sarasehan ini dapat menjadi energi positif dalam menjaga kerukunan umat beragama di Kota Pasuruan.

Related posts

Pelajar Pasuruan Didorong Jadi Generasi Cerdas dan Anti Narkoba

Sahal

Pemkab Pasuruan Apresiasi Atlet Berprestasi, Kucurkan Bonus Rp3,59 Miliar

Sahal

Kemiskinan di Pasuruan Turun Jadi 6,18%

Sahal