
Kukar, Natmed.id – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Firnadi Ikhsan, menyampaikan bahwa kompleksitas pembangunan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang dinilai masih menghadapi berbagai tantangan meski didukung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang cukup besar, tapi belum menyentuh keseluruh masyarakat.
Menurut, Firnadi Ikhsan bahwa Kukar, dengan luas wilayah sekitar 27.000 kilometer persegi, memiliki karakteristik dan tantangan pembangunan yang khas, khususnya dalam penyediaan infrastruktur dasar.
“Dengan wilayah Kukar yang sangat luas, tantangan pembangunan tidak pernah habis. Meski APBD Kukar mendekati Rp13 hingga Rp14 triliun, beban pembangunannya juga sangat besar,” ujar Firnadi Ikhsan.
Selain itu, ia menjelaskan, salah satu tantangan utama berada di wilayah hulu Kukar yang didominasi oleh struktur geografis sungai. Kondisi ini membuat pembangunan jalan tidak bisa disamakan dengan daerah lain.
“Jalan yang melintasi kawasan pasang surut atau tepian sungai memerlukan konstruksi khusus, seperti jembatan layang atau timbunan khusus, yang biayanya jauh lebih tinggi,”ungkapnya kepada awak media, Jumat, 15 Mei 2025.
“Kalau tidak dibangun dengan konstruksi kuat, jalan mudah rusak. Sering kita temukan jalan yang putus-nyambung karena tidak tahan lama, terutama saat air pasang,” sambungnya.
Situasi ini, ungkap anggota Komisi II DPRD Kaltim, bahwa saat ini yang menjadi perhatian utama DPRD Kaltim dalam merumuskan dukungan anggaran, baik melalui APBD provinsi maupun skema bantuan keuangan ke daerah.
Selain infrastruktur, Firnadi juga menyoroti ketergantungan ekonomi Kukar pada sektor sumber daya alam (SDA).
Lebih lanjut, ucap Firnadi, sektor migas, batu bara, dan perkebunan masih menjadi penopang utama perekonomian daerah, meski kini mulai dikembangkan sektor pertanian, perikanan, dan potensi lainnya yang lebih melibatkan masyarakat secara langsung.
“Kami melihat pemerintah daerah cukup agresif dalam mengoptimalkan SDA. Di sektor perkebunan dan pertanian, Kukar masih jadi salah satu penopang produksi pangan Kaltim. Sektor perikanannya juga masih kuat,” terangnya.
Ia menambahkan, pihaknya mengapresiasi upaya Pemkab Kukar yang terus mendorong produktivitas masyarakat di berbagai sektor, meskipun tantangan geografis dan ketimpangan pembangunan masih menjadi pekerjaan rumah.