Samarinda, Natmed.id – Gelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-30 di Samarinda tahun 2024 semakin meriah dengan hadirnya Expo Halal Food dan Pameran Kaligrafi Internasional.
Acara itu resmi dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia (Sekjen Kemenag RI) Muhammad Ali Ramdhani di Convention Hall GOR Kadrie Oening Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Minggu (8/9/2024) sore.
Sekretaris Daerah Kaltim Sri Wahyuni menjelaskan bahwa expo di MTQ Nasional ini diikuti lebih dari 200 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan, baik dari lokal maupun internasional.
Expo ini juga memamerkan lebih dari 70 booth yang menawarkan kuliner halal. Selain itu, lebih dari 30 booth UMKM dari seluruh Indonesia yang menampilkan produk unggulan masing-masing daerah.
“Expo ini tidak hanya berskala nasional, tetapi juga internasional dengan adanya Pameran Kaligrafi Internasional yang merupakan pameran pertama di dunia,“ ujarnya.
“Kami menghadirkan lebih dari 36 negara dan 50 tamu negara untuk memperkenalkan seni kaligrafi dari berbagai belahan dunia,” ungkap Sri Wahyuni.
Ia menambahkan, kegiatan ini bekerja sama dengan Jakarta Islamic Center dan Balai Pelestarian Kebudayaan untuk menyajikan naskah-naskah Kerajaan Kotawaringin yang sudah diterjemahkan.
Sekjen Kemenag RI Muhammad Ali Ramdhani menyoroti peran Kaltim sebagai Ibu Kota Nusantara di masa depan. Ia berharap Benua Etam dapat menjadi pusat perkembangan dan inovasi yang mendukung Indonesia Emas 2045.
“Kalimantan Timur bukan hanya tempat berpijak, tetapi juga pusat inspirasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Expo ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang untuk menikmati seni kaligrafi Al-Quran, tetapi juga memberikan kontribusi pada perekonomian melalui sinergi dengan sektor UMKM,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ali Ramdhani menekankan Al-Quran tidak hanya dipandang sebagai kitab suci yang dibaca. Tetapi, sebagai pedoman hidup yang dapat memberikan arah bagi tatanan sosial dan ekonomi yang lebih baik.
Expo MTQ Nasional 2024 ini menjadi momentum penting untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di antara bangsa-bangsa dunia melalui seni dan budaya yang universal.