Samarinda,Natmed.id – Dalam mengendalikan tingkat inflasi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemrpv Kaltim) telah meluncurkan serangkaian upaya strategis.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (DP2KUKM) Kaltim Heni Perwaningsih menjelaskan ada empat pilar utama yang menjadi fokus dalam upaya tersebut.
Langkahnya adalah menjamin keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, ketersediaan pasokan, dan komunikasi efektif.
Terkait keterjangkauan harga, Heni menegaskan bahwa pihaknya secara rutin melaksanakan operasi pasar dan pasar murah. Kegiatan ini dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait seperti Dinas Pangan dan Badan Urusan Logistik (Bulog).
“Kami melakukan operasi pasar dan pasar murah secara rutin dengan melibatkan stakeholder terkait seperti Dinas Pangan, Bulog, dan lainnya,” kata Heni saat jumpa pers yang di Kantor Diskominfo Kaltim Jalan Basuki Rahmat Samarinda, Jumat (22/3/2024).
Sedangkan untuk mengatasi kendala kelancaran distribusi, DP2KUKM memiliki program reduksi biaya transportasi serta memberikan subsidi ongkos angkutan.
“Kami memiliki program reduksi biaya transportasi dan subsidi ongkos angkutan untuk memastikan kelancaran distribusi barang,” jelasnya.
Ketiga, terkait ketersediaan pasokan, DP2KUKM telah membentuk toko penyeimbang di berbagai wilayah, termasuk Samarinda, Balikpapan, Berau, dan PPU.
“Kami telah membentuk toko penyeimbang di beberapa wilayah dengan tujuan untuk memastikan ketersediaan pasokan barang-barang pokok,” imbuhnya
Lebih lanjut, Heni mengungkapkan bahwa konsep toko penyeimbang tahun ini dalam tahap kajian. Nantinya akan dikembangkan menjadi distribusi pusat dan provinsi.
“Indogrosir akan menjadi pusat distribusi, sementara Indomaret akan menjadi toko penyeimbang,” kata Heni.
“Itu yang akan mengatur terkait dengan pasokan dari luar atau pasokan produksi lokal untuk kita distribusikan ke kabupaten/kota,” tambahnya.
Keempat, tentang komunikasi efektif, Heni menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai sektor terkait.
“Kami melakukan komunikasi efektif dengan berbagai sektor terkait untuk memastikan kesinambungan upaya dalam mengendalikan inflasi,” ujarnya.
Selain itu, Heni juga menyoroti pentingnya kerja lintas sektor dalam menjaga ketersediaan pasokan. “Kerja lintas sektor antara Dinas Pangan dan sektor terkait lainnya sangat penting untuk memastikan pasokan barang-barang lokal,” katanya.
Dengan demikian, upaya yang dilakukan oleh DP2KUKM Kaltim dalam mengendalikan inflasi tidak hanya melibatkan satu sektor. Tetapi, merupakan hasil kolaborasi antar berbagai pihak dengan fokus pada keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, ketersediaan pasokan, dan komunikasi efektif.
Heni menyampaikan optimismenya bahwa dengan terus menjaga sinergi antarstakeholder dan implementasi program-program yang telah dirancang, Kaltim mampu mengatasi tantangan inflasi dengan lebih efektif di masa mendatang.