National Media Nusantara
Kalimantan Timur

Dispora Kaltim Akui Tantangan Berat, Minta Organisasi Olahraga Lebih Selektif

Teks: Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kaltim Muhammad Faisal

Samarinda, Natmed.id — Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kaltim Muhammad Faisal mengungkapkan bahwa kondisi fiskal daerah dan nasional yang semakin ketat akan berdampak langsung terhadap alokasi anggaran keolahragaan di Kaltim.

Faisal menyebut sejumlah faktor yang membuat ruang fiskal pemerintah daerah menyempit, seperti pemangkasan dana bagi hasil (DBH) dari pusat, penyesuaian subsidi, dan beban pembangunan yang semakin besar.

“Dana bagi hasil dipotong dan itu membuat kita pusing juga. Kondisinya memang tidak mudah,” kata Faisal, saat menyampaikan sambutannya di Hotel Mercure Samarinda, Selasa 9 Desember 2025.

Ia menegaskan bahwa situasi ini akan berdampak langsung pada besaran dukungan anggaran untuk kegiatan olahraga, termasuk pembinaan atlet, pengiriman kontingen, hingga penyelenggaraan ajang.

“Kalau KONI saja turun sampai lebih dari 300 persen, organisasi olahraga harus mulai menyadari bahwa kondisi fiskal kita sedang tidak baik,” katanya.

Faisal menyampaikan ke organisasi olahraga untuk mulai menyesuaikan diri dan tidak mengandalkan pendanaan tunggal dari APBD, dengan menegaskan perlunya kreativitas dan kemitraan untuk menjaga keberlangsungan program pembinaan.

“Kalau niatnya hanya berharap uang pemerintah, habislah. Kita tidak bisa lagi bergantung sepenuhnya pada APBD. Harus mulai mencari peluang pendanaan, menggali potensi lokal dan membangun kerja sama,” jelasnya.

Lebih lanjut, Faisal menegaskan dengan keterbatasan anggaran, cabang olahraga harus lebih selektif dalam menentukan atlet yang dibina atau dikirim ke ajang resmi, prioritas harus diberikan kepada atlet yang memiliki potensi medali dan capaian prestasi yang terverifikasi.

“Anggaran sedikit berarti kita harus fokus pada atlet yang benar-benar mampu menghasilkan medali. Yang belum siap, silakan berlatih lebih baik dulu,” katanya.

Faisal meminta seluruh organisasi olahraga memahami bahwa perubahan fiskal tidak dapat dihindari dan menuntut adaptasi bersama.

“Kondisi sudah berbeda. Kita di pemerintah juga merasakan hal yang sama. Karena itu, mari kita berpikir realistis, bekerja sama dan mencari solusi agar pembinaan olahraga tetap berjalan,” tutupnya.

Related posts

Jelang Akhir Jabatan Gubernur Kaltim, Pejabat Pemprov Kaltim Alami Perubahan

Aditya Lesmana

Ekosistem Mangrove Kaltim Menyusut, Ancaman Datang dari Tambak dan Industri

Aminah

Indeks Gender Kaltim Masih Tertinggal, DP3A Perkuat PPRG di Semua OPD

Rhido